SOLOPOS.COM - Kepadatan arus lalu lintas terlihat di Jl Ir Sutami menuju jembatan Jurug C, Jebres, Solo, yang sudah diberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) dua arah pada hari kedua penutupan Jembatan Jurug B, Rabu (21/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Para pengguna jalan kini harus mulai membiasakan dan mengakrabkan diri dengan kepadatan hingga kemacetan arus lalu lintas di Jembatan Jurug C setelah Jembatan Jurug B Solo ditutup pada Selasa (20/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Penutupan Jembatan Jurug B yang akan dibongkar kemudian diganti strukturnya itu akan berlangsung sampai Agustus 2023. Berdasarkan pantauan Solopos.com pada dua hari pertama penutupan jembatan itu, arus lalu lintas terpantau paling padat pada sore hari pukul 16.00 WIB-17.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat itu bersamaan dengan jam pulang kerja ASN maupun pegawai kantoran perusahaan swasta. Solopos.com mencoba melintasi Jembatan Jurug C pada jam padat tersebut, Rabu (21/9/2022).

Dimulai dengan melewati Jl Maospati menuju Jl Ir Sutami, kepadatan sudah terasa sejak memasuki persimpangan Jl HOS Cokroaminoto. Puncaknya tepat di persimpangan seberang SPBU Jurug dekat TSTJ.

Kecepatan maksimal yang bisa dicapai saat memasuki Jembatan Jurug C Solo hanya 10-20 km/jam. Masih banyak bus yang melintas membuat kendaraan tidak bisa melaju cepat dan kemacetan tidak terhindarkan.

Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Ditutup, Satlantas Deteksi Beberapa Lokasi Rawan Macet

Terlebih Jembatan Jurug A juga sudah ditutup pada Rabu pagi, membuat Jembatan Jurug C yang diubah menjadi dua jalur menjadi akses tunggal untuk lewat dari arah barat maupun timur.

Melalui Jl Kyai Haji Masykur dari belakang Kampus UNS Solo juga tidak jauh berbeda. Bahkan lebih berbahaya dengan banyaknya pengendara yang putar balik karena Jembatan Jurug A ditutup.

Memotong Jl Maospati menuju Jembatan Jurug C Solo membuat kepadatan di bibir jembatan. Kemacetan juga sudah terpantau di Jl Tejo II menuju Jl Raya Ngawi Solo, bersamaan dengan arus mahasiswa pulang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Pengguna Mobil Terdampak Parah

Nyaris 20 menit untuk menuju Jembatan Jurug C. Puncaknya, pada pukul 17.30 WIB, melintasi Jembatan Jurug C membutuhkan waktu selama 10 menit dari ujung barat sampai ujung timur Jembatan Jurug C.

Baca Juga: Jembatan Jurug C Dinilai Sempit, Dishub Solo: Maksimalkan Jalur Alternatif

Kemacetan juga terjadi di seberang Jembatan Jurug C sebelah timur menuju barat. Memasuki bibir Jembatan Jurug C, dengan kecepatan 20 km/jam, butuh waktu sekitar 10 menit untuk melewati Jembatan Jurug C.

Asap kendaraan bermotor terutama bus, membuat situasi tidak lebih mudah bagi mereka yang melewati Jembatan Jurug C. Sebagai perbandingan, saat Jembatan Jurug B belum ditutup dan Jembatan Jurug C masih berlaku satu lajur dari Karanganyar menuju Solo, waktu tempuhnya hanya 3-5 menit dengan kecepatan 30 km/jam hingga 40 km/jam pada jam sibuk.

Ega Nurhakim, pengusaha yang mau tidak mau melewati Jembatan Jurug C menuju lokasi usahanya di Jl Slamet Riyadi, Solo, mengatakan kemacetan ini cukup parah. Apalagi ia menggunakan mobil.

Baca Juga: Jembatan Jurug B dan Mojo Solo Ditutup, Sopir Ambulans Khawatir Kesulitan Akses

Ega berharap ada evaluasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo akan kepadatan di Jembatan Jurug C. “Sudah enggak karu-karuan macetnya, lewat Jembatan Jurug C saja butuh waktu sampai 20 menit. Bensin ya jadi boros, nyetir kaki jadi pegal karena harus gas-rem terus,” keluhnya.

Ia berharap ada solusi dari Dishub Solo terkait kemacetan di Jembatan Jurug C. “Mungkin ada cara lain, apalagi nanti Jembatan Mojo diperbaiki, enggak kebayang macetnya seperti apa pas pagi sama sore hari,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya