SOLOPOS.COM - Stadion Maguwoharjo Sleman. (Antarafoto)

Harianjogja.com, SLEMAN–Stadion Maguwoharjo yang menjadi kebanggaan warga Sleman rupanya belum mampu memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) maksimal. Stadion ini hanya ditargetkan mendapatkan pemasukan sekitar Rp350 juta sedangkan biaya perawatan sarana olahraga termasuk stadion Maguwoharjo mencapai Rp2 miliar.

Kepala Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (DPKAD) Sleman, Rini Murti Lestari mengakui bahwa stadion yang dibangun pada 2005 itu masih defisit. Terlebih jika dibandingkan dengan anggaran perawatan sarana olahraga di Sleman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Biaya pemeliharaan stadion dan perawatan sarana olahraga mencapai Rp2 miliar. Namun pemasukan bisa mencapai Rp350 juta. Jadi hingga kini kami masih tombok,” kata Rini pada Harianjogja.com, Senin (2/12/2013).

Rini menambahkan, minimnya pendapatan yang diperoleh stadion Maguwoharjo ini lantaran masih banyak pihak yang meminta keringanan saat bertanding di stadion berstandar internasional ini. Selain itu jika pertandingan persahabatan nilai kontraknya bisa sangat murah.

“Banyak pertandingan yang penitia pelaksana pertandingan meminta keringanan hingga membayar 50% saja. Selain itu untuk pertandingan uji coba atau persahabatan sewa stadion sangat murah. Untuk itu mungkin perlu kiranya ada pembahasan lagi soal sewa Stadion Maguwoharjo,” kata Rini.

Meskipun masih banyak permasalahan, Rini tetap optimistis bisa memacu pendapatan stadion Maguwoharjo ini. Dia mengatakan pada 2014 akan menargetkan pendapatan hingga Rp500 miliar.

Di sisi lain, Rini mengakui bahwa sesungguhnya investasi Pemkab Sleman lewat Stadion Maguwoharo tidak semata untuk mencari keuntungan. Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana masyarakat Sleman dapat menggunakan fasilitas tersebut dengan lebih baik.

“Stadion tidak hanya untuk mendatangkan uang, tapi juga bagi kepentingan masyarakat. Jadi utamanya bukan soal uang sewa yang didapat, karena stadion tersebut bernilai sangat tinggi. Sehingga biaya pemeliharaannya juga sangat tinggi,” jelas Rini.

Kepala UPT Stadion maguwoharjo, Sarah mengatakan hingga kini Stadion Maguwoharjo memang belum maksimal dalam menambah pendapatan daerah. “Memang belum maksimal soal pendapatan. Namun ke depan kami akan berusaha agar Stadion Maguwoharjo juga memiliki PAD yang layak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya