SOLOPOS.COM - Peserta aksi 212 di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Solopos.com, JAKARTA -- Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, menegaskan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri harus segera diproses oleh kepolisian.

Slamet Maarif khawatir jika polisi tidak segera memproses kasus tersebut, bisa terjadi aksi serupa seperti yang mereka lakukan saat mendemo mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, beberapa tahun silam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ucapannya Bikin Heboh, Sukmawati: Ada yang Ubah Kata-kata Saya

"Kami khawatir kalau ini dibiarkan justru menjadi gelombang umat kembali. Jangan salahkan kalau kemudian kasus Sukmawati menjadi kasus Ahok kedua. Jadi jangan salahkan umat kalau kami 'Ahok-kan' Sukmawati, karena proses hukum tidak berjalan," tegas Slamet yang dilansir dari Suara.com, Kamis (21/11/2019).

Karena itu, dia mendesak kepolisian agar segera memproses kasus putri Bung Karno tersebut.

Namun, desakan PA 212 ke kepolisian ini ditanggapi berbeda oleh netizen. Salah satu netizen justru bertanya-tanya apakah PA 212 tidak malu melawan perempuan.

13 Orang Meninggal Beruntun Kurang dari Sebulan, Warga Blitar Adakan Ruwatan

"Jangan berani di kandang saja. Malulah masa PA 212 lawan Bu Sukmawati seorang wanita. Lebih baik untuk bela agama kirim pasuka ke Palestina biar seluruh dunia tahu kalau PA 212 dari Indonesia. Hebat dan akan dicatat dalam sejarah dan kalau pun meninggal pasti masuk surga," kata pengguna akun Babe Dwk.

Senada dengan Dwk. pemilik akun Hasri An juga mengatakan hal serupa. "Hahaha kok melawan satu orang wanita yang sudah tua beramai-ramai."

Penyakit Meningitis Bisa Menular Lewat Ciuman, Kenali Gejalanya

Sementara itu, netizen bernama Markus mengaitkan kasus Sukmawati dengan penghinaan lambang agama yang dilakukan oleh Ustaz Abdul Somad.

"Saat Somad menghina salib apa Anda menuntut Somad? Sekarang mengancam mau buat seperti Ahok, emang mampu cobalah turun. Kalau tidak jadi ikan teri, ini Indonesia bukan negara Islam," tandas Markus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya