SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS)

SURABAYA — Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) memperkirakan belanja iklan tahun depan dapat mencapai Rp 115 triliun, didorong transformasi industri periklanan berbasis digital.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Ketua P3I Pusat Harris Thayieb mencatat pertumbuhan belanja iklan nasional bergerak menjanjikan pada kisaran 18%—20% per tahun. Sepanjang semester I/2012, realisasi belanja iklan baru mencapai Rp 40 triliun, naik 25% ketimbang periode yang sama pada tahun lalu. Harris optimistis proses transformasi ke format digital bakal mendongkrak nilai belanja iklan. Selain Jakarta, kota-kota besar yang telah mengadaptasi periklanan digital yakni Jogjakarta dan Bali.

“Format iklan konvensional seperti billboard statis seharusnya mulai ditinggalkan karena kurang efektif. Tahun depan, beberapa kota besar seperti Surabaya dengan pertumbuhan ekonomi yang baik perlu mulai bergerak ke arah digital,” ucapnya usai pelantikan pengurus P3I Jatim di Surabaya, Selasa (4/12/2012). Menurut Harris, penetrasi broadband di Indonesia yang bergerak cepat akan memudahkan inisiatif industri periklanan dalam mengadaptasi format digital. Perubahan format itu perlu menyasar sejumlah media potensial seperti televisi, portal Internet, hingga billboard berbasis LCD display.

“Digitalisasi produk periklanan terbukti mampu meningkatkan brand dan pasar yang coba dibangun perusahaan. Bayangkan, LCD billboard dapat dipakai untuk lebih dari satu produk atau bahkan lebih dari satu perusahaan. Jadi, lebih efektif dari iklan billboard statis,” jelasnya.

Hanya saja, Harris menilai pertumbuhan industri periklanan di sejumlah daerah, khususnya iklan luar ruangan, masih terkendala ketentuan pemerintah daerah. Pasalnya, pengelolaan pengaturan iklan luar ruang yang di sepanjang jalan provinsi masih dikelola oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten. “Di samping itu, besaran retribusi juga masih simpang-siur, berbeda-beda di setiap kota/kabupaten. Ke depan, perlu ada produk hukum yang mengatur ketentuan-ketentuan teknis dan spesifik,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan pertumbuhan investasi yang terus menggeliat diharapkan selaras dengan potensi industri periklanan. Dia mencatat nilai investasi langsung tahun depan di Jawa Timur diperkirakan dapat mencapai Rp 145 triliun. “Dengan pertumbuhan ekonomi Jatim yang kami prediksi bisa mencapai 7,5% pada tahun depan, tentunya porsi industri periklanan juga makin besar,” ujarnya.

Hingga kuartal III/2012, belanja iklan di Jawa Timur telah mencapai Rp 21 triliun, dan ditargetkan terus merangkak hingga Rp 30 triliun pada akhir tahun. Kontribusi belanja iklan dominan dialokasikan pada sejumlah media seperti koran dan televisi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya