SOLOPOS.COM - Warga menyimak kembali tabloid Gafatar terbitan 2014 di Jombang, Rabu (13/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Ormas Gafatar menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.

Solopos.com, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) membentuk tim pendampingan yang akan melayani pemulihan psikologis anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah dipulangkan. Tim tersebut merupakan bagian dari tim di bawah koordinasi pemerintah dalam penanggulangan Ormas Gafatar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikemukakan Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) UNS, Darsono, saat ditemui wartawan di Kampus UNS, Selasa (26/1/2016). “Tim ini akan dikoordinatori Prodi Psikologi UNS,” terang Darsono.

Dia yang didampingi Ketua Program Studi (Kaprodi) Psikologi Fakultas Kedokteran UNS, Hardjono, serta Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNS, Eko Pujiyanto dan Psikolog, Nugraha Arif, menjelaskan, inisiasi psikologi ini disiapkan UNS untuk mempercepat pemulihan jangka menengah bagi para eks anggota Gafatar tersebut.

Hardjono menambahkan para anggota Gafatar itu diduga mengalami traumatik. “Mereka membutuhkan pendampingan melalui sebuah crisis center,” katanya,

Salah satu pemicunya adalah pembakaran rumah serta pengusiran yang dilakukan oleh warga di sekitar permukiman baru mereka. Selain itu, mereka khawatir tidak akan diterima oleh lingkungan asal setelah dipulangkan. “Bahkan ada yang memang sudah tidak memiliki harta sehingga tidak punya lagi perencanaan hidup,” tandasnya.

Menurut Hardjono, trauma itu membutuhkan penanganan khusus dari psikolog agar mereka bisa kembali normal. “Ada enam psikolog yang masuk dalam tim ini,” katanya.  Selain itu, ada pula puluhan relawan mahasiswa Psikologi semester akhir yang akan ikut membantu.

Nugraha menambahkan, untuk sementara ini Posko akan didirikan di Kampus Mesen di Jl. Urip Sumoharjo, Solo. Sebab sejauh ini, tim belum bisa mengakses ke dalam Asrama Haji Donohudan yang menjadi tempat singgah bagi para eks anggota Gafatar tersebut.

Hardjono mengakui, pendampingan diberikan tim secara khusus terhadap dua mahasiswa UNS, yakni Selvi Nurfitriani dan Finda Amalia Ma’ruf dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, yang terkait aktivitas Gafatar.

Sementara Eko menambahkan, terkait keberadaan kedua mahasiswa tersebut, satu di antaranya adalah Silvi, saat ini sudah ada di Jogja. Eko mengungkapkan informasi tersebut diperoleh dari komunikasi dengan kakak Silvi, Fikri.

Silvi dikabarkan memilih untuk tidak bergabung dengan rombogan anggota Gafatar yang dipulangkan ke Solo, tapi memilih menggunakan jasa mobil travel untuk ke Jogja, langsung menemui ayah Silvi yang dikabarkan sedang sakit dan dirawat di RSUP dr. Sardjito.

Sementara mahasiswa lainnya yang sempat juga dilaporkan hilang, yakni Jagis Rama Wijaya, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Kimia FT, asal dari Magetan, diinformasikan telah kembali ke rumahnya. Menurut keterangan dari keluarga Jagis, lanjut Eko, Jagis tidak terlibat aktivitas Gafatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya