SOLOPOS.COM - Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1/2016). Berdasarkan data penumpang, dari 359 eks-Gafatar yang diangkut KRI Teluk Gilimanuk, 300 orang di antaranya berasal dari Yogyakarta dan selanjutnya mereka akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali. (JIBI/Antara Foto/R. Rekotomo)

Ormas Gafatar, ribuan anggota Gafatar akan tiba di Asrama Haji Donohudan.

Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 1.281 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Jateng diberangkatkan dari Pelabuhan Ketapang dengan menggunakan KM Dharma Fery II, Selasa (26/1/2016). Anggota Gafatar tersebut sampai di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan langsung dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Kamis (28/1/2016). Sementara itu, sejumlah warga dari berbagai daerah yang kehilangan anggota keluarganya mulai berdatangan di Donohudan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasubdit Ketahanan Seni Budaya Agama dan Kemasyarakatan, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Prayitno Suyatmo, mengatakan update data anggota Gafatar yang tiba di Donohudan, Senin (25/1/2016) sore sebanyak 358 orang. Perinciannya sebanyak 299 orang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebanyak 16 orang dari Jateng, dan sisanya berasal dari Jatim dan Jakarta. Total semua anggota Gafatar yang ada di Asrama Haji Donohudan dari yang naik pesawat dan kapal sebanyak 435 orang.

“Keberadaan asal daerah anggota Gafatar semua sudah teridentifikasi sehingga memudahkan untuk memulangkannya ke kampung halamannya masing-masing,” ujar Prayitno saat ditemui wartawan di Donohudan, Selasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Prayitno mengatakan semua anggota Gafatar mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan saat mau keluar dari kamar. Selama anggota Gafatar ditampung di Donohudan dari anggota keluarga yang kehilangan banyak yang datang ke Asrama Haji Donohudan.

Dia menjelaskan data yang masuk di posko aduan orang hilang ada sebanyak delapan warga warga mencari keluargannya. Dari delapan warga itu hanya dua warga yang belum menemukan keluarganya.

“Sebanyak  delapan orang yang datang di Donohudan itu berasal dari Yogyakarta dan Tawangsari, Sukoharjo,” kata dia.

Ia memperkirakan jumlah warga yang datang ke Donohudan akan semakin banyak. Untuk memfasilitasi warga yang mencari keluarganya yang hilang diminta datang di Donohudan pada jam istirahat makan siang pukul 12.00 WIB-13.00 WIB.

“Warga yang menemui anggota Gafatar akan didampingi petugas. Keluarga tidak diperbolehkan membawa pulang anggota Gafatar sampai hari Jumat,” kata dia.

Ia mengatakan Selasa-Jumat kedepan anggota Gafatar dewasa mendapatkan bimbingan keagamaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selama mendapatkan bimbingan mereka dibagi sebanyak 12 kelompok.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Jateng, Yusadar Armunanto, mengatakan informasi terbaru sebanyak 1.281 anggota Gafatar akan tiba di Donohudan pada Kamis sore. Perinciannya sebanyak 691 laki-laki dan 590 perempuan.

“Mereka akan menempuh perjalanan selama 38 jam dari Palabuhan Ketapang ke Pelabuhan Tanjung Mas Semarang,” kata dia.

Sementara itu, Pujo Sumarto, 65, warga Dukuh Nuricik RT 002 / RW 005 Desa Grajegan, Tawangsari, Sukoharjo, mengaku bersyukur bertemu kembali dengan anak pertamanya, Sulardi setelah berpisah selama tiga bulan tanpa ada kabar. Pengakuan anak selama di Kalimantan bekerja sebagai petani.

“Sebelum pergi ke Kalimantan dia [Sulardi] bekerja membuka usaha parut kelapa di Yogyakarta. Salama di rumah tidak ada yang aneh apalagi ikut Gafatar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya