SOLOPOS.COM - Poster berisi protokol kesehatan tertempel di tembok pintu masuk SMPN 2 Manisrenggo, Klaten, Jumat (23/10/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten terus memperluas gerakan kampanye protokol kesehatan pencegahan Covid-19 melalui organisasi perempuan. Gerakan itu dilakukan dengan membentuk Satgas Keluarga oleh masing-masing organisasi.

Kepala Diskominfo Klaten, Amin Mustofa, mengatakan sudah menggandeng beberapa organisasi perempuan terkait gerakan perubahan perilaku tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seperti dengan Fatayat NU yang akan menggerakkan 1.200 kader mereka. Begitu pula dengan TP PKK yang menggerakkan sekitar 21.000 kader. Rencananya, Diskominfo juga menggandeng Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Klaten.

Baca juga: Terdampak Erupsi, Hutan Merapi Butuh Puluhan Tahun untuk Pulih

Ekspedisi Mudik 2024

"Kader-kader ini yang kami harapkan menjadi Satgas keluarga. Setidaknya, di masing-masing keluarga mereka itu para kader terus menerus mengimbau anak dan suami agar tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Amin, Kamis (4/2/2021).

Amin Mustofa mengatakan gerakan tersebut perlu diperluas menyusul hingga saat ini masih kerap ditemui tak disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti tak menggenakan masker dan tetap berkerumun.

Selain itu, kasus Covid-19 di Klaten hingga kini masih menunjukkan tren tinggi dengan kondisi Kabupaten Bersinar masih berada pada zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

Baca juga: Tanggul Sungai Mlese Gantiwarno Klaten Jebol, Sawah 5 Ha Terendam

"Dengan gerakan ini, kami berharap bisa ikut mendorong turunnya angka kasus Covid-19 di Klaten," ungkap dia.

Agen Edukasi

Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten mendorong guru agar menjadi agen edukasi protokol kesehatan. Mereka diminta untuk menjadi tokoh yang memberikan edukasi ihwal protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

Di Klaten, ada 9.000an guru SD dan SMP. Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan edukasi ihwal protokol kesehatan masih sangat diperlukan.

Baca juga: Aparat Keamanan Klaten Berikan Masker Gratis untuk Pedagang Pasar

Pasalnya, saat ini ada kecenderungan semangat masyarakat menaati protokol kesehatan cenderung menurun. Sementara, angka kasus Covid-19 masih stabil tinggi.

"Masih cukup perlu meningkatkan edukasi dengan meningkatnya kasus Covid-19. Kami harapkan guru menjadi garda terdepan mengedukasi masyarakat sekitarnya. Jadi guru menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya