SOLOPOS.COM - Megawati Soekarnoputri (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki)

Solopos.com, JAKARTA - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengisahkan pernah lolos penelitian khusus atau listsus yang terkenal saat era Orde Baru. Oleh sebab itu, Megawati bingung kini dicap komunis oleh segelintir pihak.

Megawati menceritakan dicap komunis saat memberikan orasi ilmiah dalam pengukuhan gelar profesor kehormatan dari Unhan, Jumat (11/6/2021). Megawati cerita awalnya diundang oleh Presiden RRC Xi Jinping dalam acara HUT Partai Komunis China dan kemudian dicap komunis.

Promosi BRI Microfinance Outlook 2024 akan Bahas Strategi Memperkuat Inklusi Keuangan

"Saya diundang ini, sama Presiden Xi Jinping, ulang tahun partai komunisnya untuk memberikan sambutan. Itu partai komunis RRC, kalau nanti saya bilang gini, 'nah betul ndak Bu Mega tuh kan komunis'. Saya kan selalu dibilang gitu kan. Sampai saya waktu menjadi anggota DPR saja sudah distempel itu," kata Megawati.

Kritik PPN Pendidikan, Muhammadiyah: Mana Tanggung Jawab Pemerintah?

Megawati menolak mentah-mentah cap komunis yang disematkan kepadanya. Sebab, Megawati mengatakan lolos litsus pada era Orde Baru. Litsus merupakan tes yang dilakukan pada era Orde Baru yang identik dengan wawasan kebangsaan.

"Jadi saya bilang yang komunis itu yang waktu ini, apa, hmm... saya dilitsus. Jadi saya bilang yang komunis ya yang orang litsus itu loh, tentara. Ada saya kolonel sama tiga mayor kalau dulu saya ndak salah. Iya kok saya lolos, kan membingungkan kan kalau mengatakan saya komunis," ujar Mega.

Megawati kemudian bercerita bagaimana Presiden ke-1 Sukarno meminta pemimpin RRC ke dunia internasional. Megawati justru ingin Indonesia membuka diri kepada dunia internasional tapi tetap dalam posisi yang setara.

Kaesang Kantongi 40 Pemain Persis Solo, Ini Daftarnya

"Padahal maksud saya, saya mengatakan ini bagaimana ya RRC itu kan keluar dari persembunyiannya waktu ini, Asia-Afrika, Bung Karno juga yang menyuruh, bilang sama Mao Zedong ayo keluar jangan kamu berada di tirai bambu. Akhirnya keluar," ucap Mega.

"Berarti kan kalau dibanding kita yang '45 sudah merdeka, go international-nya RRC itu berapa tahun itu bedanya. Kita kenapa sih nggak membuka diri untuk melihat, apa yang terjadi pada negara-negara di dunia ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya