SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak batuk. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Bukan hanya orang dewasa, anak juga bisa mengalami long Covid-19. Karena itu orang tua perlu mengetahui apa sajakah gejala yang muncul?

Dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi dan pediatri tropis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.Trop.Paed  mengingatkan orang tua perlu bersiap untuk kemungkinan terjadinya long Covid-19 pada anak. Simak ulasan selengkapnya di info sehat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau anak sudah pernah kena, orang tua perlu bersiap untuk kemungkinan long Covid-19. Jadi setelah sembuh, bulan depannya kontrol ke dokter,” ujar Hindra saat diskusi daring seperti dikutip dari Antara pada Kamis (10/3/2022).

Baca Juga: Waspadai Tanda Bahaya Covid-19 pada Anak

Hindra menjelaskan, long Covid-19 sangat mungkin terjadi pada anak yang memiliki riwayat infeksi virus SARS CoV-2, dengan minimal satu gejala menetap selama paling kurang 12 pekan setelah hasil tes usap (swab) pertama dan tidak ditemukan diagnosis lainnya. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Gejala tersebut, lanjut Hindra, berdampak pada kegiatan sehari-hari dan berlangsung lama atau hilang-timbul secara berulang.  Hindra pun menyarankan satu bulan setelah dinyatakan negatif dari Covid-19, anak dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan apakah dia mengalami long Covid-19.

“Tapi, kalau sudah kelihatan ada gejala yang menetap, tidak usah menunggu satu bulan. Diharapkan dokter dapat segera mendiagnosis dan dilakukan pengobatan agar dia cepat sembuh,” imbuh Hindra.

Baca Juga: Hasil Studi: Penderita Long Covid-19 Dapat Mengalami Kerusakan Saraf

Adapun gejala long Covid-19 pada anak, kata Hindra, bisa berbeda-beda. Ada yang hanya mengalami sesak, ada pula yang merasa lemas terus menerus.  Hindra juga memberikan beberapa tips untuk mencegah anak mengalami long Covid-19, di antaranya pastikan anak istirahat yang cukup dan selalu berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi kepadatan virus.

“Anak itu kan sistem imunnya belum matang, masih rawan. Dia perlu istirahat, perlu tidur cukup, perlu dukungan. Ini yang bisa membuat dia sembuh sempurna dan tidak mengalami long Covid-19,” kata Hindra.

Selain itu, Hindra juga mengingatkan pentingnya asupan makanan dengan gizi seimbang, berjemur untuk mendapatkan vitamin D alami dari sinar matahari, dan melakukan vaksinasi jika anak sudah berusia 6 tahun. Sedangkan untuk anak balita yang belum bisa divaksinasi, Hindra yang kini berpraktik di RS Pondok Indah itu mengatakan pentingnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan baik.

Baca Juga: Bunda, Begini Panduan Isolasi Mandiri Bagi Anak Positif Covid-19

“Kalau balita kan tinggal di rumah. Jadi risiko terpaparnya dari orang yang ada di rumah. Untuk itu, orang yang di rumah tidak boleh bawa virus, harus vaksinasi, tidak bepergian yang tidak penting, terus menjaga kesehatan, sehingga mengurangi risiko terinfeksi pada anak yang ada di rumah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya