SOLOPOS.COM - Warga Gafatar bersama anaknya mendapat pengawalan dari aparat TNI setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Orang hilang anggota Gafatar kembali berdatangan ke penampungan yang terletak di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 34 bus digunakan personil keamanan gabungan Jawa Tengah, yang terdiri dari personil TNI AD, TNI AL, dan Polda Jateng untuk mengangkut para pengungsi dari ormas Gafatar yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pengungsi Gafatar yang berjumlah 1.281 itu tiba dari Pelabuhan Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan menggunakan KM Dharma Fery di Pelabuhan Tanjung Emas pada Selasa petang atau tepatnya pukul 18.30 WIB.

“Sebanyak 34 bus ini akan kami bagi dalam tiga konvoi. Setiap konvoinya akan kami berikan pengawalan lengkap menggunakan voorijder. Bus-bus ini hanya akan digunakan untuk mengangkut orang-orangnya. Sementara, barang-barang mereka akan kami angkut terpisah dengan menggunakan kendaraan dari TNI AD,” ujar Danlanal Semarang, Kolonel LK Setyawan, saat dijumpai wartawan di sela-sela penjemputan anggota Gafatar itu.

Setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, para anggota Gafatar ini diminta untuk melakukan pendataan. Sesaat setelah itu, mereka pun langsung dibawa ke dalam bus yang mengangkut mereka ke pemukiman di Asrama Haji Donohudan.

Berbeda dengan penjemputan anggota Gafatar gelombang pertama di Pelabuhan Tanjung Emas, Senin (25/1/2016) lalu, proses pendataan pengungsi Gafatar gelombang kedua ini berlangsung cukup singkat. Kondisi ini tak lain karena para pengungsi Gafatar gelombang kedua kali ini cukup kooperatif.

“Kalau yang kemarin [gelombang pertama] ada yang sempat mencoba melarikan diri sebanyak dua orang. Kami pun langsung mengamankan mereka. Makanya, kali ini kami lebih sigap dalam melakukan penjemputan,” tutur salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya kepada Semarangpos.com.

Para anggota Gafatar yang tiba pada gelombang kedua kali ini juga lebih ceria daripada gelombang pengungsi sebelumnya. Kondisi ini tak lain karena pengungsi kali ini tak mengalami trauma akibat pemukimannya dibakar masa seperti yang dialami pengungsi sebelumnya.

“Kalau yang ini bukan dari Mempawah. Yang dibakar masa kemarin [Selasa, 19 Januari] itu dari Mempawah. Kalau yang ini dari Ketapang. Kami ungsikan mereka untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi hal-hal serupa seperti di Mempawah,” tutur M. Nur, petugas dari Dinsosnakertrans Provinsi Kalbar.

Caption:
Para anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di gedung Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016), sesaat setelah tiba dari Ketapang, Kalimantan Barat. Mereka tiba dengan menggunakan KRM Dharma Ferry yang menempuh perjalanan selama 38 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya