SOLOPOS.COM - NFC di SIM Card (Detik)

Operator seluler Indosat Ooredoo akan meluncurkan kartu pembayaran D Tap yang memiliki teknologi NFC.

Solopos.com, JAKARTA — Makin menjamurnya layanan dompet digital tak pelak membuat persaingan menjadi sengit. Operator seluler lokal, Indosat Ooredoo, lantas menyiapkan jurus guna memenangi kompetisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo, Randy Pangalila, mengatakan pihaknya membesut tujuh produk inti di bisnis layanan pembayaran digital. Beberapa di antaranya membawa fitur yang belum dimiliki para pesaingnya.

“Bulan depan kami siap merilis Dompetku Pay Up. Bisa di-swipe, tap dan di-deep,” ujar Randy saat ditemui di peluncuran Dompetku+ di Jakarta, seperti dilansir Detik, Kamis (17/3/2016).

Pihak operator seluler Indosat akan merilis kartu pembayaran bernama D Tap. Dikeluarkannya kartu ini karena melihat masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mempercayakan penyimpanan uangnya di cloud.

“Masyarakat Indonesia masih suka kartu. Karena mereka sangat paranoid dengan kejadian bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Mereka lihatnya buku tabungan dan kartu sebagai bukti punya duit,” papar Randy.

Bentuk D Tap sendiri serupa e-money yang dibuat oleh sejumlah bank. Di dalamnya tersemat Near Field Communication (NFC) sehingga dapat ditempelkan ke ponsel ataupun mesin pembayaran saat akan bertransaksi.

Selain D Tap, operator seluler yang identik dengan warna merah dan kuning itu juga akan merilis SIM Card yang dilengkapi NFC. Kehadirannya guna menjawab stiker berbasis NFC yang dipunyai kompetitornya.

Menurut Randy, penggunaan stiker dirasa kurang mumpuni. Sebab stiker tersebut bergantung pada sinyal. Alhasil, saat digunakan kerap mengalami kegagalan.

“Apabila NFC disatukan dengan SIM Card akan lebih efektif. Karena akan langsung terhubung dengan jaringan sehingga tidak terjadi kegagalan bertransaksi,” klaim Randy.

Terakhir Dompetku+, layanan ini dibuat untuk menyaingi serbuan OTT payment dari luar, salah satunya PayPal. Dapat digunakan oleh nasabah bank mana saja dan pengguna operator telekomunikasi apa saja.

Dompetku+ menggunakan email sebagai identitas akun untuk berbagai transaksi. Ada dua mekanisme pembayaran dalam bertransaksi yakni menggunakan saldo dan kartu kredit.

Pengisian saldo dapat dilakukan di mitra ritel yang telah bekerja sama atau bisa juga melalui transfer dari aplikasi mobile dan lewat jaringan ATM Bersama. “Soal keamanan tidak perlu khawatir. Kami melakukan 200 enkripsi sehingga sulit dijebol hacker,” pungkas Randy.

Dari total populasi Indonesia sebanyak  250 juta penduduk, hampir sebagian besar sudah mempunyai ponsel. Hal tersebut yang menjadi dasar bahwa pembayaran digital mempunyai potensi yang besar untuk tumbuh.

Meski sebagian besar masyarakat Indonesia masih menyukai sistem pembayaran tunai dan bank transfer, namun di tahun ini hingga ke depan, pembayaran secara digital akan berkembang.

Hal itu diamini oleh Randy Pangalila. Menurutnya tren teknologi berikutnya di Indonesia adalah e-payment. “Tren berikutnya setelah e-commerce adalah pembayaran digital, hal itu juga diperkuat oleh semakin berkembangnya startup Indonesia. Tentunya sebuah startup membutuhkan pemasukan, maka dari itu untuk mempercepat laba maka dibutuhkan pembayaran berbasis digital,” jelasnya, dikutip dari Okezone, Kamis.

Pendapat tersebut juga diperkuat fakta soal maraknya pemain e-commerce di Indonesia. Tercatat tahun 2015, penjualan di Intenet mencapat US$7 miliar atau Rp91 triliun, angka yang cukup besar bagi sektor yang masih baru.

“Kesempatan masih terbuka lebar, ke depannya bukan tidak mungkin sistem cash on delivery (COD) akan menggunakan e-payment juga,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya