SOLOPOS.COM - Ilustrasi PSK (JIBI/Dok)

Solopos.com, KLATEN—Operasi Pekat terus digalakkan di Klaten, Tim gabungan Pemkab Klaten terus berupaya mencegah maraknya penyakit masyarakat (pekat) di Klaten.

Mereka yang terdiri atas puluhan anggota dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Klaten dan Kodim 0723 menggelar razia ke hotel dan lokalisasi yang sering digunakan mangkal pekerja seks komersial (PSK), Senin (20/1/2014).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat operasi, mereka dibagi menjadi dua tim. Salah satu tim menuju lokalisasi yang ada di Ngrendeng, Kecamatan Pedan sekitar pukul 10.00 WIB. Tapi, saat penggerebekan ke lokasi yang dimaksud, ternyata tidak ada satupun PSK yang ditemukan.

“Dugaan kami, razia itu bocor sehingga kami tidak menemukan PSK yang sering mangkal di sekitar Pasar Ngrendeng. Padahal, biasanya ada tiga hingga lima orang di lokasi itu. Mungkin, mereka tahu dan sementara tidak mangkal agar tidak terjaring razia,” kata seorang anggota Satpol PP yang enggan disebut namanya, Senin.

Sementara, Kepala Satpol PP Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan setelah tidak ditemukan satu pun PSK di Ngrendeng, tim kemudian melanjutkan razia ke sejumlah hotel. Hasilnya, ada 18 pasangan tidak resmi yang terjaring razia di hotel kawasan Klaten Kota hingga ke Sub Terminal Penggung.

“Hasil penelusuran kami di sejumlah hotel, ada 18 pasangan tidak resmi karena tidak dapat menunjukkan surat nikah. Mereka kemudian kami bawa ke kantor [Satpol PP] dan kami bina agar tidak mengulangi perbuatannya,” ujarnya kepada wartawan, Senin.

Menurut Bambang, dari 18 pasangan tidak resmi yang terjaring razia tersebut, salah satunya yakni pegawai negeri sipil (PNS) dari Kabupaten Gunung Kidul. Pihaknya lalu berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gunung Kidul.

“Kami berharap kegiatan ini bisa mencegah penyakit masyarakat di Klaten. Rencana kami, ini akan diadakan secara rutin ke sejumlah hotel yang sering dijadikan kencan para PSK maupun pasangan tidak resmi. Jadi, masyarakat bisa melaporkan ke kami jika ada hal semacam itu dan akan kami tindak lanjuti,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya