SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengantre membeli komoditas pangan saat operasi pasar di Pasar Tawangsari, Sukoharjo, Selasa (12/5/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemkab Sukoharjo dan Perum Bulog Cabang Surakarta menggelar operasi pasar untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas pangan terutama gula pasir di sekitar Pasar Tawangsari, Selasa (12/5/2020).

Jumlah gula pasir yang disiapkan sebanyak satu ton dengan harga Rp12.500 per kilogram (kg) sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Harga tersebut jauh lebih murah ketimbang harga pasaran yang mencapai Rp17.000/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Selasa, ratusan warga mengantre untuk membeli komoditas pangan berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir. Mereka mengantre dengan jarak minimal satu meter sebagai bagian dari physical distancing pencegahan penularan virus corona.

Pembelian gula pasir di operasi pasar Sukoharjo itu dibatasi maksimal hanya dua kilogram. Sementara pembelian beras dan minyak goreng tak dibatasi.

Bisa Dicontoh Nih, Bukber Unik Ala Warga Banyudono Boyolali, Dijamin Gayeng!

Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Surakarta, Andes Masyri Hidayat, mengatakan harga komoditas pangan yang dijual saat OP jauh lebih murah dibanding di pasaran. Harga beras 5 kg dijual di Rp52.000, gula pasir Rp12.500 per kg, dan minyak goreng Rp12.000 per kg.

“Kami menyiapkan paket beras premium 5 kg total 200 kg, gula pasir satu ton, dan minyak goreng 300 liter. Kami menjamin ketersediaan komoditas pangan aman selama beberapa bulan mendatang,” kata dia saat ditemui wartawan di sela-sela operasi pasar, Selasa.

Menurut Andes, operasi pasar gula pasir dan kebutuhan pokok lainnya digelar di enam lokasi pasar tradisional di Sukoharjo. Selain Pasar Tawangsari, kegiatan serupa juga digelar di Pasar Ir Soekarno, Pasar Bekonang, Pasar Glondongan, Pasar Tawangkuno, dan Pasar Kartasura.

72.249 Keluarga di Wonogiri Terima Bantuan Sembako dari Kemensos

Jumlah komoditas pangan yang dijual tak berbeda jauh dengan operasi pasar di Pasar Tawangsari. Operasi pasar itu menjadi salah satu upaya untuk memastikan keterjangkauan dan mengendalikan kenaikan harga gula pasir yang terus terkerek naik sejak beberapa pekan lalu.

Ketersediaan Pangan Aman

“Harga gula pasir di pasaran sempat menembus Rp19.000 per kg. Sekarang harga gula pasir berangsur turun hingga Rp17.000 per kg. Nah, kami menjual gula pasir sesuai HET pemerintah yakni Rp12.500 per kg,” ujar dia.

Perum Bulog menjamin ketersediaan komoditas pangan aman di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, stok beras mencapai 15.300 ton dan gula pasir sekitar 500 ton. Komoditas itu disimpan di sembilan gudang di wilayah Soloraya.

Tambah, Gedung Al Irsyad Akan Jadi Rumah Karantina Pemudik Solo Berikutnya?

Lebih jauh, Andes meminta masyarakat tak perlu panik dan khawatir lantaran stok komoditas pangan aman. “Masyarakat tak perlu panic buying dengan memborong komoditas pangan dengan jumlah besar. Stok beras dan gula pasir di gudang Bulog aman,” papar dia.

Sementara itu, seorang warga Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Suparti, mengatakan membeli beras 5 kg, gula pasir 2 kg, dan minyak goreng dua liter saat operasi pasar tersebut. Harga beras dan minyak goreng di pasaran stabil.

Hanya harga gula pasir yang membubung tinggi sehingga tak terjangkau daya beli masyarakat. “Harapan saya kegiatan operasi pasar tak hanya digelar menjelang Lebaran melainkan secara berkala. Paling tidak sekali dalam tiga bulan sehingga membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya