SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi. (Solopos.com/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, TANGERANG -- Sejumlah penginapan di kawasan Rawabuntu, BSD, Tangerang Selatan, digerebek Satpol PP. Dalam penggerebekan itu sebanyak 21 wanita dan 11 pria ketahuan membuka jasa open BO.

Penggerebekan itu dibenarkan Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachy. Penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu (27/3/2021) malam itu berdasarkan laporan masyarakat setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Jadi masyarakat di sana laporan bahwa rumah dijadiin penginapan harian, mereka merasa risi, apalagi PSBB gini banyak orang masuk ke kompleks tersebut, makanya kita razia. Bentuknya kos-kosan mewah kayak hotel, jadi sistem bayarnya harian," kata Muksin seperti dilansir Detik.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Gandeng dengan Motor

Dalam penggerebekan itu sebanyak 32 orang ditangkap. Mereka dipastikan bukan pasangan suami istri.

"Alat kontrasepsi, jumlahnya belum lihat catatan. Ada yang bukan pasangan suami-istri, ada cewek-cewek yang apa ya, prostitusi online kali ya. Enggak ada perlawanan," tuturnya.

Puluhan orang yang diamankan itu berdomisili di luar wilayah Tangerang Selatan. "Dewasa ya, banyakan orang dari luar Tangsel semalam sih. Dari KTP-nya. Nanti kita panggil (pemilik tempat) hari Senin, kita surati, minta keterangan," ujarnya.

Baca juga: Bakso Wonogiri &  Solo Terkenal Enak, Mana Favoritmu?

Adapun sebagian wanita yang ditangkap di penginapan tersebut sebagian melakukan open BO di Tangerang Selatan.

"Ada yang open BO pakai aplikasi. Ada yang selingkuh, jadi pasangan bukan suami-istri. Jadi mereka tuh gini, yang selingkuh itu gantian datangnya, yang open BO pindah-pindah tempat dia. Jadi open BO gini, dia nyewa dua apa tiga kamar ada berapa orang. Begitu ada yang mesen dateng ke kamar satu, buat eksekusi gitu biasanya. Nanti dia berapa hari di situ pindah ke penginapan lain. Polanya gitu," tuturnya.

Mereka yang membuka layanan open BO itu beralasan terimpit ekonomi. "Kebanyakan mereka tuh tadinya kerjalah, sekarang kan kondisinya gitu tuh. Akhirnya banyak yang buka BO, ikut-ikutan, ikut-ikut buka. Ya mereka melakukan itu karena enggak punya duit. Ya mau gimana lagi. (Muncikari) ini enggak ketemu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya