SOLOPOS.COM - Opak angin Bu Sumi. (Youtube/The Sunan Hotel Solo)

Solopos.com, SOLO – Opak angin merupakan salah satu jajanan khas Solo yang mulai langka. Camilan berbentuk menyerupai kerupuk ini mulai sulit ditemukan. Tak banyak penjual opak angin yang tersisa di Solo.

Salah satu pedagang yang masih setia menjual opak angin adalah, Sumi. Nenek-nenek berusia 67 tahun ini telah berjualan opak angin di Solo sejak 1969. Setiap hari dia menjajakan opak angin dagangannya di daerah Coyudan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wanita asal Ngepringan, Serenan, Juwiring, Klaten, itu sangat setia melestarikan resep opak angin yang diwariskan dari keluarganya. Sayangnya, anak-anaknya tidak mau meneruskan usaha pembuatan opak angin yang sudah bertahan selama tiga generasi.

“Anak-anak saya tidak mau meneruskan. Ya tinggal saya saja,” tuturnya kepada Solopos.com saat ditemui di Festival Jajanan Tradisional The Sunan Hotel Solo, Senin (28/10/2019).

Bu Sumi, penjual opak angin di Solo. (Youtube/The Sunan Hotel Solo)
Bu Sumi, penjual opak angin di Solo. (Youtube/The Sunan Hotel Solo)

Dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (10/11/2019), camilan opak angin dibuat dari ketan dan gula jawa yang dipanggang di atas bara api secara tradisional dengan anglo. Proses memasak yang tidak memakai minyak ini membuat opak angin diklaim bebas kolesterol.

Ketan yang menjadi bahan dasar opak angin tidak boleh digiling menggunakan mesin. Melainkan wajib ditumbuk dengan lesung sambil ditambahkan gula jawa sedikit demi sedikit agar mengembang saat dipanggang.

Opak angin memiliki tekstur yang renyah dan lembut. Begitu digigit, opak akan langsung lumer di mulut seperti terbawa angin. Itulah sebabnya disebut dengan nama opak angin.

Opak angin dan sempe Bu Sumi. (Youtube/The Sunan Hotel Solo)
Opak angin dan sempe Bu Sumi. (Youtube/The Sunan Hotel Solo)

Opak angin buatan Sumi dijajakan di Coyudan mulai pagi hingga sore. Sebungkus opak angin dijual seharga Rp5.000.

Selain opak angin, Sumi juga menjual beberapa kuliner tradisional Solo lainnya. Yakni sempe seharga Rp7.500 dan gulali rambut nenek Rp5.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya