SOLOPOS.COM - Kepala SDN 06 Ngringo, Sri Hastuti (kanan), bersama guru dan wali kelas di SDN 06 Ngringo menyelesaikan pekerjaan di ruang guru, Sabtu (8/8/2020). Sejumlah wali kelas lain tidak berada di ruangan karena sedang melaksanakan kunjungan ke rumah siswa untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas. (Solopos.com-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR--Sejak akhir Juli lalu, siswa dan guru  di SDN 06 Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, melakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Bagaimana gambaran pembelajaran tatap muka terbatas yang diselenggarakan sekolah itu?

"Selamat pagi anak-anak. Absen lima ikut online atau tatap muka? Sudah ditunggu. Nomor absen tujuh, ikut online atau tatap muka," tutur wali kelas V, Reni Asyaroh Nur Syamsiyah, saat membuka pembelajaran tatap muka terbatas di rumahnya pada Kamis (6/8/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kita coba mengulang yang penting-penting sebelum mulai sub tema tiga. Silakan yang di rumah dengar perintah bu Reni. Simak dan catat. Kalau sudah hafal silakan dilanjutkan ke halaman 65. Lanjut ke pembelajaran dua. Pada penyakit tulang tadi kita perlu menambahkan nomor empat itu fraktura, patah tulang dan nomor lima fisura, retak tulang," ujar Reni memulai pembelajaran tatap muka.

Sekolah Lagi, SMK di Solo Siap Sambut Siswa Praktik di Sekolah

Reni menceritakan 33 orang siswa kelas V mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dalam kelompok kecil di rumahnya. 33 siswa itu dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok akan mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas bergiliran.

Per hari hanya satu kelompok yang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas. Siswa lain mengikuti pembelajaran daring dari rumah masing-masing. Per kelompok berisi lima hingga enam orang. Dalam satu pekan, seluruh siswa bisa mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas secara bergantian.

"Sebelumnya, saya tawarkan kepada wali murid. Opsi pertama kunjungan belajar ke rumah oleh guru. Opsi kedua belajar bersama dalam satu kelompok kecil berisi tiga hingga lima orang di rumah salah satu siswa. Alternatif ketiga mendatangani rumah bu Reni untuk pembelajaran tatap muka," kata Reni saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (6/8/2020).

Sempat Dicuri Sampai Bogor, Patung Ganesha Miliaran Rupiah di Kepurun Klaten Cuma Jadi Pajangan Rumah Warga

 

Riskan

Rata-rata orang tua siswa memilih nomor tiga, yakni pembelajaran tatap muka terbatas di rumah wali kelas. Reni menyadari pembelajaran tatap muka riskan.

Dia mengatur salah satu bagian rumah menyerupai tempat belajar. Dia menata kursi seperti digunakan di tempat kuliah, keran air dan sabun cair, dan hand sanitizer. Siswa yang datang ke rumahnya wajib mengenakan masker atau face shield.

"Siswa lain mengikuti pembelajaran online. Jadi, saya mengajar kemudian divideo. Saya share ke anak-anak. Jadi yang tatap muka belajar langsung, sisanya daring. Kami optimalkan hanya menggunakan WhatsApp karena lebih murah dan di setiap handphone ada. Anak-anak mengerjakan dan mengirim tugas dalam bentuk foto, voice, maupun video," ujar dia.

Tersinggung, Pria di Sleman Sabet Pengendara Motor dengan Pedang

Pembelajaran tatap muka terbatas di SDN 06 Ngringo berlaku untuk kelas I hingga VI. Tetapi, metode yang digunakan menyesuaikan kesepakatan wali kelas dengan paguyuban orang tua atau wali murid masing-masing kelas. Dalam benak Reni, dia senang mengajar siswa secara tatap muka.

"Kadang, pembelajaran online itu terkendala handphone. Tidak semua anak punya handphone sendiri. Lalu pekerjaan anak-anak ini pasti bagus. Bisa jadi karena belajar dengan kakak atau orang tua. Nah pembelajaran tatap muka ini mengecek. Pembeljaran online itu solusi kalau harus menjaga jarak tapi sesekali tatap muka untuk memastikan apakah pembelajaran berhasil atau tidak," tutur dia.

Jangan dibayangkan pembelajaran tatap muka terbatas itu mudah bagi Reni maupun guru lain. Dia tetap memiliki kewajiban datang ke sekolah pukul 07.00 WIB atau sebelum pembelajaran tatap muka terbatas di rumahanya. Dia harus mengisi lembar presensi di kantor. Pembelajaran tatap muka terbatas dimulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Puluhan Mobil Antik Adu Molek di Karanganyar, Selfie Kuy!

"Per hari paling satu materi. Kadang ya dua materi. Selesai mengajar di rumah, saya menilai pekerjaan anak-anak hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu ke kantor untuk membuat laporan harian sembari menunggu jam pulang kantor."

 

Kunjungan ke rumah siswa

Berbeda dengan Reni, guru yang juga wali kelas IV di SDN 06 Ngringo, Iwan Isdinanto, melakukan kunjungan ke rumah siswa. Orang tua siswa kelas IV memilih opsi kedua, yakni belajar bersama dalam satu kelompok kecil berisi tiga hingga lima orang di rumah salah satu siswa. Iwan tersenyum saat ditanya rumah siswa di kelasnya.

"Ada yang di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo. Ada yang Kandang Sapi Solo. Orang tua siswa mau mengantar ke rumah teman mereka yang berada di sekitar sekolah. Yang rumah terjauh, kami siasati ke rumah dekat sekolah. Kami konfirmasi yang menghendaki dikunjungi siapa karena sampai sekarang ada wali murid yang maunya daring saja. Kami menghormati keputusan itu," tutur Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya