SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo meminta warga mengurangi mobilitas atau bepergian dan meningkatkan kewaspadaan menyusul adanya ancaman varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia.

Pengetatan penerapan protokol kesehatan juga mutlak dilaksanakan guna membentengi dari paparan virus tersebut. Sebagai informasi, varian Corona B.1.1.529 atau varian Omicron terdeteksi pada seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Itu merupakan kasus pertama varian Omicron yang ditemukan dan harus menjadi alarm kewaspadaan bagi satgas penanganan Covid-19 di setiap daerah dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, kecepatan penularan varian Omicron lima kali lebih cepat dibanding varian Covid-19 lainnya.

Baca Juga: Jalankan Situs Judi Online Kangtau88.com, 3 Warga Sukoharjo Ditangkap

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan warga harus meningkatkan kewaspadaan dengan mengencangkan penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Selain memakai masker dan mencuci tangan dengan air dan sabun, masyarakat diminta mengurangi mobilitas dan interaksi tatap muka.

“Kuncinya penerapan protokol kesehatan secara ketat. Jangan abai saat beraktivitas di luar rumah. Kalau bisa kurangi mobilitas dan ekstra hati-hati saat beraktivitas di fasilitas publik,” katanya saat wawancara dengan Solopos.com, Jumat (17/12/2021).

Penguatan Pengetesan

Pemerintah mengintervensi agar masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Seluruh elemen masyarakat dilibatkan dalam berbagai upaya pencegahan pandemi Covid-19. Terutama gerakan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Baca Juga: Perpres Dana Desa 2022 Bikin Kades di Sukoharjo Khawatir, Kenapa?

Selain itu, satgas bakal menitikberatkan penguatan pengetesan atau testing terhadap kontak erat pasien positif Covid-19. Testing menjadi instrumen dalam penanganan pandemi Covid-19. “Kasus Covid-19 aktif per 16 Desember tinggal delapan orang yang tersebar di empat kecamatan, yakni Grogol, Sukoharjo, Weru, dan Polokarto,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, FX Toni Sri Buntoro, menyatakan bakal memperketat pemantauan mobilitas warga saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Petugas gabungan tidak akan melakukan penyekatan kendaraan bermotor di pintu gerbang masuk Sukoharjo seperti Kartasura.

Kendati demikian, petugas tetap melakukan pemantauan pengawasan penerapan protokol kesehatan para pelaku perjalanan. “Saat malam pergantian tahun, kami memutus aliran listrik lampu penerangan jalan umum di pusat keramaian seperti Alun-alun Satya Negara dan kawasan Solo Baru. Kami tak ingin terjadi kerumunan massa saat detik-detik pergantian tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya