SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima keluhan para petani di Desa Bansari, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), yang enggan menanam bawang putih karena harganya turun, Selasa (14/12/2021). (Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengingatkan masyarakat mewaspadai varian Omricon yang sudah masuk ke Indonesia.

Jokowi meminta semua pihak untuk waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini memang tak terelakkan, karena salah satu karakter penularannya sangat cepat,” kata Jokowi, seperti dikutip Okezone, Kamis (16/12/2021).

Presiden Jokowi berharap varian Omricon tidak meluas di Tanah Air. “Yang harus kita lakukan bersama-sama menjaga dan jangan sampai varian ini tidak meluas,” tutup Jokowi.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mendeteksi lima kasus probable virus corona varian Omicron di Indonesia. Mereka adalah pelaku perjalanan internasional warga negara Indonesia dan asing.

“Jadi belum pasti Omicron, tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, istilahnya S-gene target failure (SGTF), kita mendeteksi lima kasus yang probable Omicron,” kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin.

Budi menjelaskan lima suspek itu dua kasus di antaranya adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.

Baca Juga: Serba Serbi Covid-19 Omicron, Jangan Panik Tetap Waspada! 

Menkes menyatakan terdeteksinya varian Omicron berpotensi memberikan tekanan di fasilitas pelayanan rumah sakit karena karakteristiknya yang cenderung cepat menular.

Budi meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat sangat cepat.

“Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100-an per hari, sekarang sudah 70.000 per hari. Lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli yang 50.000 kasus per hari,” katanya, Kamis (16/12/2021).

Ia mengatakan meski kasus Omicron di sejumlah negara yang terjangkit meningkat cepat tapi perawatan pasien di rumah sakit masih relatif rendah.

“Kalau Delta biasanya 20 persen, ini (Omicron) lebih rendah. Tapi kita harus tetap waspada, karena 20 persen dari 100.000 orang, itu sama dengan 2 persen yang jauh lebih rendah dari 1 juta orang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya