SOLOPOS.COM - Umat muslim menunaikan salat Jumat di sebuah lapangan di London Timur. Bulan Ramadhan yang berlangsung bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade London memberikan kesempatan bagi warga muslim lokal dan pendatang dari seluruh dunia untuk berinteraksi. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Umat muslim menunaikan salat Jumat di sebuah lapangan di London Timur. Bulan Ramadhan yang berlangsung bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade London memberikan kesempatan bagi warga muslim lokal dan pendatang dari seluruh dunia untuk berinteraksi. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Olimpiade 2012 di London kali ini memang istimewa, khususnya bagi para atlet beragama Islam. Soalnya pesta olahraga multievent terbesar di dunia ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang ditandai dengan puasa selama sebulan penuh. Bagaimana para atlet muslim menyiasatinya. Bagaimana pula London sebagai tuan rumah memberi perhatian pada Ramadhan?

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Bagi sejumlah atlet muslim, mereka memilih mengompromikan ibadah dengan pertandingan yang harus dijalani. Seperti yang dikatakan Hadia Hosny, pemain tunggal putri bulu tangkis Mesir. Dia mengungkapkan sebagian rekannya memutuskan hanya berpuasa di luar hari pertandingan. “Sebagian besar memilih berpuasa pada hari latihan atau saat tak ada pertandingan. Saat hari pertandingan mereka tidak puasa,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Bagi yang berpuasa, tak ada masalah untuk berbuka atau sahur. Soalnya kantin-kantin di kompleks stadion olimpiade dan di perkampungan atlet buka 24 jam. Atlet muslim pun bisa dengan mudah menemukan menu halal yang bervariasi. “Bahkan kurma juga tersedia,” kata Hadia.

Di sisi lain, Ramadhan yang bersamaan dengan Olimpiade juga dimanfaatkan warga muslim Inggris untuk menunjukkan sambutan mereka bagi para atlet dan penonton muslim dari luar negeri yang berdatangan ke London. Salah satunya di wilayah Tower Hamlet, yang tak jauh dari kompleks Stadion Olimpiade. Di wilayah itu ada Masjid London Timur, dan tenmpat ini segera menjadi pusat kegiatan buka puasa dan ibadah bagi para pendatang. “Kami menerima banyak tamu muslim dari berbagai penjuru dunia yang salat atau buka puasa di sini,” ujar Salman Farsi, salah satu pengurus masjid. “Saya ketemu orang Malaysia, Indonesia, Maroko dan Kazakhstan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya