SOLOPOS.COM - Susen Tiedtke, mantan atlet lompat jauh Jerman. (The Sun)

Solopos.com—Pembagian kondom saat Olimpiade sering memunculkan kontroversi. Meski bertujuan mencegah HIV-AIDS, pembagian kondom memberikan kesan negatif.

Mantan atlet lompat jauh Jerman, Susen Tiedtke, mengatakan ada pesta seks di kampung Olimpiade, tempat para atlet beristirahat. Meski Komite Penyelenggara Olimpiade melarang atlet untuk berhubungan badan, tetap saja ada atlet yang bandel.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Namun, menurut Susen Tiedtke, pesta seks yang dilakukan para atlet dilakukan setelah kejuaraan selesai, bukan ketika ajang multievent ini sedang berjalan.

Baca Juga: Dubes RI untuk Jepang Semangati Atlet Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

“Larangan [berhubungan badan] adalah lelucon besar bagi saya, yang mana larangan itu takkan berhasil sama sekali. Seks selalu menjadi isu di desa [semacam kampung olimpiade atau wisma atlet],” kata Susen Tiedtke yang mewakili Jerman di Olimpiade 1992 dan 2000, mengutip dari The Sun, Jumat (16/7/2021)

“Para atlet berada di puncak fisik mereka saat turun di Olimpiade. Ketika kompetisi usai, mereka ingin melepaskan energi mereka. Ada pesta demi pesta kemudian alkohol ikut bermain. Kemudian para atlet berhubungan badan dan ada banyak orang yang berjuang untuk itu,” lanjut perempuan yang kini berusia 52 tahun tersebut.

Sebelumnya, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sempat membuat heboh. Mereka membagikan 160.000 kondom kepada atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Olivier Giroud Tak Lama Lagi Berkostum AC Milan

Suvenir

Namun, untuk menepis semua spekulasi, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengaku baru akan membagikan kondom ketika ajang multievent ini berakhir, atau sebagai suvenir untuk para atlet. Hal itu berarti selama Olimpiade Tokyo 2020 digelar dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021, atlet takkan menerima kondom dari mereka.

Ternyata, pembagian kondom di Olimpiade sendiri sejatinya bukan hal yang baru. Sejak 1988, ketika Olimpiade berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pembagian kondom kepada atlet sudah dilakukan dan hingga kini terus menjadi sebuah tradisi.

Tujuan awalnya membagikan kondom ini adalah mencegah penularan virus penyakit seksual di antara atlet. Dengan begitu, penyelenggaraan pelaksanaan pesta olahraga terbesar di dunia itu bisa tetap aman.

Baca Juga: Gabung PSG, Gianluigi Donnarumma Dapat Cibiran

“Maksud dan tujuan kami bukan agar para atlet menggunakan kondom di Kampung Atlet Olimpiade,” tulis pernyataan Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo, dikutip dari Japantoday News, Senin (12/7).

“Tetapi, ini untuk membantu kesadaran dengan membawanya kembali ke negara mereka masing-masing,” tutup pernyataan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya