SOLOPOS.COM - General Manager The Alana Hotel Solo Sistho A. Sreshtho (Soloposfm.com)

Solopos.com, SOLO – Musim libur Lebaran 2022 menjadi klimaks dari penjualan kamar hotel saat Lebaran sejak 2019.

Dua tahun lalu, pemerintah tak mengizinkan adanya mudik sehingga okupansi hotel ambruk.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Petugas Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo, Sistho A. Sreshtho kepada Solopos.com mengatakan, pelonggaran aturan mudik dan aktivitas publik saat Lebaran 2022 menjadi puncak kemilau sejak pandemi. Bahkan lebih tinggi dibanding mudik terakhir di 2019.

“Dengan adanya pelanggaran ini kegiatan-kegiatan produktivitas masyarakat sungguh luar biasa. Bahkan menurut catatan kami, tidak hanya dua tahun terakhir namun ini adalah okupansi tertinggi selama lebaran khususnya dari tahun 2019,” jelas dia saat dihubungi.

Sistho yang juga General Manager The Alana Hotel Solo mengatakan, tahun ini menjadi rekor tingkat penjualan terbanyak dan harga kamar tertinggi selama tujuh tahun beroperasi.

Baca Juga: Yeay, Okupansi Hotel Boyolali Naik Signifikan di Momen Lebaran

“The Alana sendiri telah mencatat rekor tingkat penjualan dan harga kamar tertinggi selama tujuh tahun terakhir kami beroperasi. Sehingga ini menjadi titik klimaks,” jelasnya.

PHRI menilai, H-2 Lebaran hingga H+5 Lebaran menjadi waktu klimaks penjualan kamar hotel dan harga kamar tertinggi dibanding Lebaran tiga tahun sebelumnya.

Sistho yakin, hotel-hotel lain pun demikian. Tidak hanya dari sisi penjualan kamar dan harga kamar tertinggi, penjualan dari sektor food and beverages saat Lebaran 2022 juga dinilai menjadi puncaknya setelah masa pandemi.

Sebelumnya Sistho sempat mengatakan, pemesanan layanan food and beverage saat Ramadan 2022 juga dinilai membaik. Misalnya buka bersama yang turut menyumbang 80 persen penghasilan FnB.

Baca Juga: Menggembirakan, Okupansi Hotel di Sukoharjo Naik Jelang Lebaran

“Kami yakin kawan-kawan perhotelan yang lain juga mendapat rekor tersendirinya. Tidak hanya dari sisi kamar, promo kegiatan atau program di FnB juga ternyata menunjukkan pertumbuhan ekonomi betul-betul berjalan dengan baik. Impas dari kebijakan pemerintah,” jelas dia.

Rata-rata okupansi hotel di Soloraya selama H-2 hingga H+7 Lebaran 2022 sekitar 80-83%.

Sistho menambahkan, beberapa hotel bahkan mencapai tingkat keterisian atau okupansi di atas 90%. Misalnya The Alana mencapai okupansi 92%.

Baca Juga: Lebaran Bawa Berkah, Okupansi Hotel Front One Sragen Capai 100%

“Jadi di puncak terakhirnya mungkin prediksi kita adalah hari ini [Minggu] nanti malam masih penuh namun besok sudah sesuai prediksi pemerintah sebagai puncak arus balik maka besok sudah ada penurunan secara drastis,” jelasnya.

Sistho yakin pola atau capaian di hotel lainnya juga sama. Ia menilai momen Lebaran 2022 menjadi seolah ledakan baru usai dua tahun tidak mudik.

“Ini menjadi meledak gitu ya seperti ketika sudah dibuka oleh pemerintah masyarakat beramai-ramai kemudian beraktifitas dan ini hasilnya. Jadi dibandingkan 2019 ini jauh lebih baik,” jelasnya.

Baca Juga: Hore, Okupansi Hotel Berpotensi Kembali ke Kondisi Sebelum Pandemi

Dominasi tamu menginap memang belum dianalisis secara mendalam. Sistho mengamati, plat nomor kendaraan Jakarta masih mendominasi. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur dan kota-kota besar seperti Semarang dan Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya