SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Corona. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Laju penambahan kasus harian Covid-19 di Sukoharjo terus meroket sejak dua pekan terakhir. Bahkan, jumlah kasus Covid-19 bertambah 178 orang dalam sehari pada Jumat (18/2/2022).

Guna menahan laju persebaran Covid-19 yang kian melonjak, Pemkab Sukoharjo menggelar audiensi seluruh kepala puskesmas se-Sukoharjo pada akhir pekan lalu. Audiensi itu dipimpin Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: 139,9 Juta Orang Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis II

Dalam pertemuan itu dibahas beragam permasalahan dan strategi pengendalian pandemi Covid-19 di Sukoharjo. Penguatan pelacakan atau tracing dan pengetesan atau testing digeber sebagai upaya percepatan pengendalian Covid-19. Upaya penguatan tracing dan testing dilakukan oleh satgas tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan.

“Saat ditemukan pasien terkonfirmasi positif, satgas langsung bergerak cepat melakukan tracing terhadap anggota keluarga, tetangga rumah maupun masyarakat lain yang melakukan kontak erat dengan pasien positif. Nah, ini tugas satgas di tingkat kelurahan/desa,” kata Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunani Maharani, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (20/2/2022).

Upaya tracing atau pelacakan dilakukan hingga lebih dari 15 kontak erat setiap kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Kontak erat pasien positif wajib menjalani uji swab PCR untuk mengetahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Selama hasil uji laboratorium belum keluar, mereka wajib menjalani isolasi mandiri di rumah. Pengetesan atau testing dilakukan terhadap suspek atau orang bergejala Covid-19 dan kontak erat pasien positif.

“Semakin cepat tracing dan testing maka semakin cepat pula dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Satgas harus bekerja keras saat melakukan tracing dan testing kontak erat pasien positif,” ujar dia.

Bava juga: 2 Lahan Calon Rutan Baru Solo di Sukoharjo Disurvei, Ini Lokasinya

Selain tracing dan testing, pemerintah bakal menggenjot capaian vaksinasi booster dengan sasaran beragam kelompok masyarakat. Hingga pertengahan Februari, capaian vaksinasi booster masih rendah. Akselerasi percepatan vaksinasi booster diharapkan meningkatkan sistem imunitas tubuh dari paparan virus. Percepatan vaksinasi booster menjadi perhatian serius pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“Capaian vaksinasi booster masih rendah. Kami berupaya menggenjot capaian vaksinasi booster dengan menggandeng pemerintah kelurahan. Mereka bakal menyampaikan informasi jadwal vaksinasi kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” papar dia.

Berdasarkan data DKK Sukoharjo, jumlah masyarakat yang telah menerima vaksin booster per 19 Februari sebanyak 39.021 orang atau sekitar 5,42 persen. Sementara total target populasi vaksinasi sebanyak 719.754 orang.

Baca juga: Polres Karanganyar Layani Vaksinasi Booster, Begini Cara Daftarnya

Kepala DKK Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, menyatakan peningkatan kasus harian Covid-19 cukup signifikan. Saat ini, total jumlah pasien aktif di Kabupaten Jamu per 19 Februari sebanyak 1.002 orang. Sebagian besar pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi di rumah.

Sebenarnya, Pemkab Sukoharjo telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat (isoter) di Puskesmas Pembantu (Pustu) Nguter di Desa Celep dan RS Indriati, Solo Baru. Pustu Nguter di Desa Celep digunakan untuk isolasi pasien positif tanpa gejala yang berasal dari masyarakat.

“Mayoritas pasien positif tanpa gejala memilih menjalani isolasi di rumah. Kami terus mendorong agar mereka berpindah ke tempat isoter agar tak menularkan virus ke anggota keluarga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya