SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo berkomitmen untuk mendorong pemulihan ekonomi di Soloraya. Upaya ini antara lain melalui percepatan vaksinasi Covid-19 dan mendongkrak penyaluran kredit perbankan.

Di sisi lain, pelonggaran aktivitas masyarakat di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut menggeliatkan kembali roda perekonomian masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, mengatakan vaksinasi Covid-19 merupakan game changers. Maka dari itu, pihaknya bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK), turut melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 guna mendorong pemulihan ekonomi khususnya di Soloraya.

“OJK bersama Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Vaksinasi untuk Sektor Jasa Keuangan pada 16 Juli 2021 lalu. Program vaksin saat ini di sektor jasa keuangan berkembang menjadi program 10 juta vaksin di Indonesia. Sasarannya, pegawai sektor jasa keuangan, keluarga pegawai, dan nantinya juga akan menyasar nasabah atau debitur di sektor jasa keuangan,” kata dia, kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

Baca Juga: Nenek-Nenek Curi 3 Kg Bawang di Pasar Jongke Solo, Polisi Lakukan Hal Tak Terduga Ini

Eko menyebut pelaksanaan program vaksin sektor jasa keuangan yang dilakukan di wilayah kerja OJK Solo dilaksanakan sejak Juli 2021. Pihaknya bekerja sama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK IJK) Soloraya. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota di Soloraya terkait pelaksanaan vaksin di sentra-sentra vaksin yang ada.

Menurutnya, sampai dengan saat ini sebanyak 6.700 dosis vaksin telah disuntikkan untuk dosis 1 dan dosis 2. Target penyuntikan vaksin adalah pegawai lembaga jasa keuangan di Soloraya, antara lain pegawai di sektor perbankan (bank umum, BPR/S), Industri Keuangan Non Bank (Pegadaian, asuransi umum, asuransi jiwa, perusahaan pembiayaan, ventura), dan Pasar Modal (Bursa Efek Indonesia dan Perusahaan Sekuritas) baik yang konvensional dan syariah.

“Kami lihat mobilitas masyarakat juga mulai normal, meski masih ada sejumlah pembatasan dalam dua pekan terakhir setelah penurunan level PPKM di Soloraya,” imbuh dia.

Baca Juga: UU Ciptaker Tak Beri Ruang bagi Buruh Negoisasi Kenaikan UMP?

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

Di sisi lain, optimisme perekonomian segera pulih ini juga ditunjukkan lewat kinerja IJK di Soloraya pada semester I-2021 tetap terjaga dan stabil di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan tumbuh positifnya sejumlah indikator, seperti aset, penyaluran kredit, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

OJK mencatat total aset perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 2,99% year on year (yoy) senilai Rp101,733 triliun. Pertumbuhan aset perbankan di Soloraya ini lebih kecil jika dibandingkan dengan Jawa Tengah (8,89%) dan nasional (8,53%).

Sedangkan dari sisi penyaluran kredit, perbankan Soloraya mengalami pertumbuhan 3,87% (yoy) senilai Rp91,231 triliun. Dari sisi penghimpunan DPK yang terdiri dari tabungan, deposito, dan giro, tumbuh 6,24% senilai Rp86,597 triliun. Pertumbuhan DPK ini lebih rendah dari Jawa Tengah (9,42%) dan nasional yang tumbuh 11,27%.

“Pertumbuhan DPK ini lebih tinggi daripada penyaluran kredit sehingga menyebabkan perbankan Soloraya memiliki kelonggaran likuiditas cukup tinggi. Hal ini lantaran adanya penempatan dana dari pemerintah di bank Himbara, Bank Jateng, dan peningkatan tren menabung di masyarakat.

Baca Juga: UU Ciptaker Tak Beri Ruang bagi Buruh Negoisasi Kenaikan UMP?

Dari sisi penyaluran kredit, pelaku usaha cenderung menahan ekspansinya dan memilih opsi wait and see selama pandemi. Dengan demikian, pertumbuhan kredit melambat, tetapi tetap tumbuh,” papar dia.

Eko menambahkan pelonggaran di masa PPKM ini membuat aktivitas perekonomian masyarakat kembali menggeliat meski belum bisa pulih sepenuhnya. Misalnya, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel yang mulai meningkat serta mobilitas warga di ruang publik. Akan tetapi, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

“Kami di OJK juga sangat mendukung digitalisasi di sektor jasa keuangan. Ini akan membantu masyarakat untuk tak bertransaksi secara fisik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya