SOLOPOS.COM - Gojek menjaga keamanan mitra driver dengan langkah pencegahan seperti pemberian masker dan disinfektan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Merebaknya kasus corona di Indonesia berdampak pada para driver ojek online di Soloraya. Orderan ke mereka untuk antar penumpang berkurang drastis.

Kendati sepi, mereka tetap membuka layanan. Restu, salah satunya. Driver ojek online yang biasa beroperasi di kawasan kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, ini mesti bersabar dan selalu berdoa sembari berharap semoga wabah corona ini cepat berlalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengaku ada penurunan jumlah orderan per hari semenjak Soloraya ada kasus corona dan Solo ditetapkan kejadian luar biasa (KLB) corona. Hal ini karena langganannya yang kebanyakan siswa sekolah dan mahasiswa diliburkan sebagai dampak kasus corona.

Warga Mojosongo Solo Positif Corona, Berapa Orang?

Belum lagi adanya imbauan dari Presiden Joko Widodo agar para pekerja bekerja di rumah untuk mengurangi interaksi jarak dekat dengan orang lain.

“Iya bener banget. Saya dan teman-teman kena dampaknya. Orderan tambah sepi,” ceritanya kepada Solopos.com, Kamis (19/3/2020).

Saat kondisi normal, Restu bisa mendapat tujuh order ride. Sekarang ini ia paling banyak hanya mendapat 2-4 orderan. Praktis, order ride berkurang drastis.

Warga Positif Corona, 17 Rumah di Mojosongo Diisolasi

Restu pun tertolong karena order food masih cukup banyak. Masyarakat tak keluar rumah cenderung memesan makanan via secara online.

Jika dihitung, dari pagi hingga malam ia bisa memeroleh 10 order food. Dengan order sebanyak itu, setidaknya ia bisa tutup poin.

Tindakan Preventif

Tak ketinggalan, driver ojek online di Soloraya ini juga melakukan tindakan preventif untuk melindungi diri dari penularan corona atau Covid-19. Mulai dari selalu memakai masker dan kerap mencuci tangan demi menjaga kebersihan.

Bertema Bisnis Syariah, Seminar di Bogor Diikuti 400 Orang

Manajemen penyedia aplikasi pun memberikan imbauan-imbauan untuk hidup sehat dan memakai masker. Sedangkan bagi customer, sebisanya melakukan pembayaran nontunai atau driver menyiapkan amplop atau tas jika dengan uang tunai.

Driver ojek online lain di Soloraya, Bima, juga mengeluhkan hal serupa. Driver asal Karanganyar ini seret orderan sejak kasus Covid-19 semakin banyak.

Sebelum wabah ini meluas ke mana-mana, ia bisa menerima lima orderan ride setiap harinya. Namun saat ini, ia kerap tak dapat order sama sekali.

Kronologi Pasien Suspect Corona Sukoharjo Meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo

“Saya kadang antar anak sekolah, tapi penumpang biasa juga banyak. Ngetem-nya di sekitaran Jaten saya,” ungkapnya.

Soal memakai masker, bagi Bima sudah dilakukan sejak dulu. Dari manajemen juga mengimbau agar driver tetap berhati-hati melayani order. Meski harus menjaga jarak, para driver ini siap melayani penumpang dengan baik.

“Cemas tentu iya, kan bertemu penumpang selalu ganti. Kalau dari saya sendiri itu kesadaran pada kesehatan dengan menjaga pola makan dan hidup sehat,” tuturnya.

2 Meninggal, Ini Jejak Pasien Corona Klaster Seminar Bogor di Soloraya

Sementara itu, sebagai super app terbesar di Asia Tenggara, Gojek berkomitmen untuk berada di garda terdepan dalam mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh ekosistemnya melalui berbagai langkah proaktif untuk memastikan keamanan dan kesehatan bersama.

Dalam rilisnya, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan tiga area penting untuk mencegah penyebaran virus yaitu pembatasan jarak sosial (social distancing), mempraktikkan gaya hidup sehat, dan menjaga produktivitas.

Bahkan, untuk mendukung mitra driver dalam menjaga produktivitasnya, Gojek menjadi aplikasi on-demand pertama di Indonesia yang meluncurkan skema bantuan pendapatan mitra driver yang positif terkena Covid-19.

Awas! Persebaran Corona di Solo Bisa Makin Meluas Jika ODP Bandel



Di sisi lain, Gofood sebagai layanan pesan-antar makanan bagian dari ekosistem super app Gojek meluncurkan opsi pengantaran makanan tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery). Inovasi ini berupa tambahan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan Gofood antara pelanggan-mitra driver.

Gojek Terapkan Konsep Pembatasan Sosial

Layanan baru ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan Gofood dalam mendukung imbauan pemerintah bagi masyarakat untuk beraktivitas #dirumahaja dan menerapkan konsep pembatasan sosial (social distancing) di masa pandemi global Covid-19.

Update Kasus Corona di Klaten: ODP Bertambah 51 Orang, 1 Pasien Diisolasi

Chief Food Officer Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan layanan Gofood terbaru ini untuk meminimalkan persebaran Covid-19, yakni opsi pengantaran makanan tanpa kontak fisik secara langsung.

Gojek Soloraya juga turut meneruskan upaya pencegahan wabah ini. Head of Regional Corporate Affairs Gojek Region Jateng DIY, Arum K. Prasodjo, mengatakan selain edukasi terkait Covid-19, mitra juga dilengkapi perangkat pencegahan berupa masker, hand sanitizer, obat tetes mata, dan vitamin.

Iss Aktivis UMS Solo Ditangkap Setelah Dilaporkan 3 Mahasiswa

“Gojek Soloraya memastikan sarana dan prasarana yang digunakan mitra higienis dan rutin dibersihkan. Upaya ini ditandai dengan kerja sama beberapa perusahaan penyedia jasa cuci mobil, motor, helm, dan penyemprotan desinfektan,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya