Solopos.com, WONOGIRI—Belasan orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Wonogiri menghadapi tantangan untuk mengakses layanan rawat jalan di RSUD dr. Moewardi Solo. Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Gajah Mungkur berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menyediakan selter atau rumah singgah.
Ketua KDS Gajah Mungkur, Achmad Sulistyo, mengatakan ada belasan ODHA dengan kategori lini 2 yang harus menjalani rawat jalan ke RSUD dr. Moewardi setiap periode. Para pasien tidak memiliki kendaraan pribadi dan mengakses transportasi umum.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Ada jaminan kesehatan namun biaya akomodasi ditanggung pasien apalagi rumahnya jauh-jauh. Kalau kesorean kan tidak ada transportasi umum bisa menginap dulu di selter. Rumah teman-teman ini tidak sekali naik kendaraan tetapi ganti-ganti kendaraan umum,” kata dia, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga: Produksi Kakao 402 Ton/Tahun, Wonogiri Tak Punya Pabrik Pengolah Kakao
Dia mengatakan para anggota berada di sejumlah kecamatan, antara lain Jatiroto dan Nguntoronadi. Selain memiliki masalah kesehatan, ODHA yang rawat jalan di RSUD dr. Moewardi terdampak ekonomi.
“Teman-teman ini ekonomi di bawah, istilahnya lumbung pangan saja rekasa terus harus mengeluarkan biaya akomodasi,” jelasnya.
Dia berharap Pemkab Wonogiri menyediakan rumah singgah bagi ODHA. Selter juga berguna untuk menampung ODHA yang tidak diterima keluarganya.
Baca Juga: Pasien HIV-Covid-19 Tidak Ditemukan di Wonogiri
Sejumlah ODHA membutuhkan pendampingan KDS Gajah Mungkur setiap hari tetapi terkendala jarak yang jauh, antara lain ODHA dengan tuberkulosis.
Sekretaris KPA Kabupaten Wonogiri Suprio Heryanto mengatakan Wonogiri belum memiliki selter untuk ODHA. Penyediaan selter terkendala dengan anggaran.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
