SOLOPOS.COM - Camat Polokarto, Heri Mulyadi (tengah) dan Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma (ketiga dari kiri) menebar benih ikan nila saat peluncuran program Mina Ampuh di desa aetempat, Rabu (24/11/2021). (Solopos/ Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah meluncurkan program Mina Anak Muda Punya Usaha (Ampuh) dengan mengoptimalkan budidaya ikan nila. Dari program tersebut, ditargetkan mampu mencetak 30 wirausaha muda berjiwa tangguh hingga 2025.

Kegiatan seremoni peluncuran program Mina Ampuh dilaksanakan di Balai Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Rabu (24/11/2021). Kegiatan itu dihadiri Camat Polokarto Heri Mulyadi, Kepala Desa Wonorejo Yusuf Aziz Rahma, dan anggota karang taruna (KT) desa setempat. Seusai acara seremoni dilanjutkan penebaran benih ikan nila di enam kolam milik anggota karang taruna.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Wonorejo, Abdul Aziz Rahma, mengatakan program Mina Ampuh merupakan terobosan pemerintah desa untuk mencetak wirausaha muda di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka dan mengentaskan kemiskinan.

“Banyak pekerja atau karyawan perusahaan yang dirumahkan atau terkena pemberhentian hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19. Anak-anak muda itu diberi modal dan pelatihan teknologi budidaya ikan menggunakan sistem bioflok,” kata dia, Rabu.

Baca Juga: Kisah Nama Desa Sama di Karanganyar: Sama-Sama Wonorejo, tapi Jaraknya 53 Km 

Tahap awal, jumlah pemuda yang diberi modal usaha untuk melakukan budidaya ikan nila sebanyak enam orang. Tahun depan, rencananya ada enam pemuda lain yang diberi modal usaha untuk budidaya ikan nila. Targetnya, ada 30 wirausaha muda yang menekuni budidaya ikan nila hingga 2025.

Pria yang akrab disapa Aziz itu menyampaikan umber dana program Mina Ampuh berasal dari Dana Desa pemerintah pusat. “Setiap tahun, jumlah pemuda yang diberi modal usaha ditambah enam orang. Mereka juga dibimbing oleh petani ikan nila yang telah berpengalaman,” ujar dia.

Petani ikan nila asal Desa Wonorejo, Ari, mengatakan teknologi budidaya ikan nila sistem bioflok memiliki banyak keunggulan. Misalnya, padat tebar ikan lebih lebih banyak dibanding kolam.

Padat tebar ikan nila mencapai 160 ekor per meterkubik. Sedangkan padat tebar ikan di kolam hanya 10 ekor per meter kubik.

Baca Juga: Mantap, 260 Petani Desa Wonorejo Dapat Pupuk Bersubsidi Gratis 

Selain itu, tubuh ikan nila lebih besar yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas yakni 25 kg-30 kg per meter kubik. “Budidaya ikan nila menggunakan sistem biofok lebih cepat dipanen. Hanya butuh sekitar empat bulan. Ikan nila siap dipanen dan menghasilkan keuntungan bagi petani ikan,” ujar dia.

Camat Polokarto Heri Mulyadi mengapresiasi program Mina Ampuh yang digeber Pemerintah Desa Wonorejo guna membangkitkan semangat kewirausahaan kaum milenial. Program Mina Ampuh mendidik anak muda untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan berbalut kearifan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya