SOLOPOS.COM - Oblok-oblok mandling buatan ART Demak di Taiwan (Sumber: Youtube Tina XL))

Solopos.com, DEMAK — Blekotok pete cina atau dikenal dengan sebutan oblok-oblok mlanding adalah makanan khas kampung yang ada di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Makanan ini merupakan olahan dari bumbu pedas, dicampur dengan parutan kelapa muda, ikan teri, dan tempe yang dilarutkan dalam air. Makanan ini memiliki citrasa makanan pedas khas kampung di Jawa Tengah dengan rasa gurih nan sedap yang kuat karena ada campuran garam, gula dan penyedap rasa.

Makanan ini sebenarnya versi lain dari botok. Bedanya kalau botok adalah sajian kering yang  dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Sedangkan oblok-oblok mlanding ini dimasak tumis dengan air jadi terlihat seperti hidangan berkuah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meskipun dikenal makanan kampung, rupanya blekotok pete cina atau oblok-oblok mandling sudah “go international” karena menjadi menu makan malam salah satu keluarga di kota Taipei, ibu kota negara Taiwan. Oblok-oblok ini bisa menjadi menu makan malam dimulai dari inisiatif asisten rumah tangga (ART) asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah bernama Kristina Damayanti yang memasak menu tersebut untuk majikannya.

Baca Juga: Selat Muria Hilang, Begini Sejarahnya

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube-nya Tina XL “Reaksi Majikan  Makan Blekotok PETE CINA – Tempe Teri”,  Jumat (29/10/2021), Kristina mendokumentasikan bagaimana dia mengolah bumbu-bumbu yang ada menjadi hidangan oblok-oblok mlanding.

Wanita yang akrab disapa Tina ini mengaku bahwa bumbu yang dia gunakan adalah bumbu seadanya, seperti cabai rawit merah, daun jeruk, parutan kelapa yang sudah dikemas, potongan tempe, ikan teri, garam, gula, penyedap rasa, dan air secukupnya. Penamaan blekotok pete cina ini umum dia gunakan saat berada di kampung halamannya di Kabupaten Demak.

Respon Majikan Taiwan Soal Oblok-Oblok Mandling

Majikan Tina di Taiwan yang seorang lansia menjajal Oblok-Oblok Mandling
Majikan Tina di Taiwan yang seorang lansia menjajal Oblok-Oblok Mandling (Sumber: Youtube Tina XL)

Tina yang pekerjaannya melayani seorang lansia ini mempersiapkan hidangan makan malam berupa oblok-oblok mlanding itu kepada majikannya yang seorang lansia dan anak dari lansia yang dia layani tersebut. Responsnya, majikannya yang lansia kurang begitu menikmati karena terlalu pedas sedangkan anak dari lansia yang bernama Max itu mengaku sangat menyukai hidangan oblok-oblok mandling yang disuguhkan Tina.

Baca Juga: Nikmatnya Moto Belong Khas Jepara, Dijamin Bikin Melotot

Dalam percakapannya, Tina yang fasih berbahasa Mandarin itu bertanya soal rasa dari oblok-oblok mlanding yang dia buat kepada anak majikannya yang lansia itu dan dia mengatakan kalau oblok-oblok itu enak, apalagi tempe yang diolah  tidak bau  seperti yang dia rasakan sebelumnya. Max juga menikmati sensasi pedas dari oblok-oblok tersebut.

Tina sudah bekerja di Taiwan sebagai ART selama hampir 10 tahun dan selama periode waktu itu, dia sudah berganti-ganti majikan dan pekerjaannya adalah merawat lansia yang sudah pensiun yang perlu didampingi dalam menjalankan aktivitasnya. Tidak jarang kalau Tina ini sering dimarahi oleh sang majikan yang sudah lansia tersebut, namun dia anggap hal itu sudah biasa karena baginya, merawat lansia itu seperti merawat anak-anak.

Di sela-sela waktunya setelah selesai merawat majikannya yang lansia, Tina juga menyempatkan diri untuk membuat video aktivitasnya sebagaio ART di Taiwan dan diunggah di kanal Youtubenya. Kontennya didominasi dengan video makanan makanan pedas ala desa yang sudah biasa dia makan di kampung halamannya. Pernah juga anak majikannya yang lansia, menegur Tina karena sarapan menggunakan sambal pedas yang tidak baik untuk lambungnya.

Baca Juga: Misteri Sakoci & Larangan Pejabat Publik Masuk Wilayah Ini

Meskipun kontennya hanya sekedar aktivitas di dalam rumah dan makan, namun video yang diunggah selalu ramai dengan penonton. Terhitung ada lebih dari 100.000 penonton di kanal Youtubenya yang menonton video kegiatannya sebagai ART. Tak jarang banyak komentar yang mengaku jadi ikut lapar karena melihat cara makan Tina di video yang dia buat. Hingga saat ini, jumlah subsciriber di kanal Youtubenya mencapai 300.000.

Sebagai ART,  Tina yang sudah menikah dan memiliki anak ini digaji NT$ 17396 per bulan atau setara Rp8,7 juta. Gaji itu belum termasuk bonus dan biaya administrasi per bulan kepada agen distributornya. Tina mengaku sangat bersyukur karena selama bekerja di Taiwan, dia selalu mendapatkan majikan yang baik dan pengertian, salah satunya memberi kebebasan bagi Tina untuk makan makanan yang dia suka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya