SOLOPOS.COM - SOLOPOS.COM - Objek Wisata Bayanan, Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Selasa (29/12/2020). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Revitalisasi tahap II dalam pengembangan Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan, Jambeyan, Sambirejo, Sragen menelan dana Rp4 miliar pada 2021 ini.
Dana yang berasal dari APBN tersebut digunakan untuk membangun areal parkir yang luas, jembatan penyeberangan, dan merevitalisasi Bukit Gong sebagai ikon wisata di lahan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Sragen, I. Yusep Wahyudi, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (5/8/2021) siang. Yusep menyampaikan proses revitalisasi objek wisata Bayanan Sragen masih terus berjalan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Sempat Buka 2,5 Bulan, Museum Sangiran Tutup Lagi

Dia mengatakan dana Rp4 miliar untuk revitalisasi lanjutan objek wisata Bayanan, Sragen ini didapat dari Kemenparkeraf. Sebelumnya Dispora mempresentasikan rencana pengembangan objek itu secara daring dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Tahun lalu sudah baik dan sekarang dilanjutkan. Selama objek itu belum dibuka dimaksimalkan untuk revitalisasi. Fokus revitalisasi membangun areal parkir, musala, membangun jembatan penghubung, dan revitalisasi Bukit Gong. Di atas bukit itu ada gamelan gongnya sehingga dinamakan Bukit Gong. Di bukit itu akan dibangun gazebo dan bisa digunakan untuk bersantai keluarga,” ujarnya.

Baca juga: Salurkan Hobi Masak, Ibu Muda Asal Solo Ini Raih Jutaan Rupiah Lewat Bakpao Unik

Wisata Gunung Kemukus Sragen

Selain itu, Yusep juga menyinggung tentang revitalisasi di kawasan Objek Wisata Gunung Kemukus, Sragen. Dia mengatakan selain lingkungan yang dibangun, sebut dia, areal makam juga dibangun, yakni pendapa di depan makam. Dia mengatakan untuk persiapan menghadapi 1 Sura yang jatuh pada 10 Agustus 2021. Sudah disiapkan konsep acara rutin nglarab slambu secara sederhana.

“Seperti pada tahun 2020 lalu, prosesi ritual Nglarap Slambu dilakukan dengan melibatkan sedikit orang. Yakni juru kunci dan petugas Dispora saja. Bagi warga yang menginginkan air bekas cucian slambu makam Pangeran Samodro. Bisa mendaftar ke juru kunci dan akan disiapkan dalam wadah bekas air mineral,” ujarnya.

Dia mengatakan ritual Nglarap Slambu itu sudah menjadi tradisi sejak dulu dan harus dilakukan dengan konsep yang sama pada 1 Sura tahun ini. Yusep sudah sosialisasi kepada warga sekitar dan pengelola objek wisata di Sragen. Bila ada warga dari luar Sragen yang bertanya, harap dia, bisa dijelaskan tentang teknis prosesi Nglarap Slambunya supaya tidak terjadi kerumunan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya