SOLOPOS.COM - Warga mengunjungi pemandian Umbul Sungsang di kawasan Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Kamis (8/4/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI – Seluruh objek wisata dan olahraga di Kabupaten Boyolali belum diperbolehkan untuk dibuka seiring diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali meminta pengelola wisata untuk menerapkan protokol kesehatan lebih ketat ketika nantinya objek wisata dibuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Supana, mengatakan saat ini sudah dilaksanakan persiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) oleh pengelola objek wisata baik yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak ketiga.

Baca juga: Harga Telur Ayam Ajur di Bawah HPP, Peternak Boyolali Sambat

Ekspedisi Mudik 2024

“Nantinya kami akan buka secara bertahap sampai kepada perkembangan Boyolali turun ke level dua. Jadi untuk kegiatan di objek wisata dan kegiatan keolahragaan memang dibatasi dulu,” kata dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (8/9/2021).

Dia menyampaikan beberapa objek wisata yang sampai saat ini belum dibuka di antaranya objek wisata air dan budaya yang berlokasi di Kawasan Pengging, Kecamatan Banyudono; objek wisata Cengklik Park, Kecamatan Ngemplak, serta objek wisata Kedung Cinta di Kawasan Waduk Kedung Ombo, Kecamatan Kemusu. Hal yang sama juga terjadi di objek wisata Tlatar dan beberapa destinasi di wilayah Kecamatan Selo.

Memperketat Penerapan Prokes

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mentaati prokes 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Dia mengatakan kedepan para pengelola objek wisata akan lebih memperketat penerapan prokes 5M tersebut.

“Akan diperketat dan ditegakkan secara disiplin oleh pengelola objek,” lanjut dia.

Baca juga: Vaksinasi di Boyolali Kembali Sasar Para Santri, Kali Ini Digelar di Ampel

Sementara itu pengelola Umbul Sungsang Pengging, Mulyadi, mengaku pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pengelolaan objek wisata. Pihaknya harus tetap membayar gaji karyawan, sementara objek wisata yang dikelolanya tutup.

Untuk memanfaatkan waktu selama masa PPKM, Mulyadi memilih untuk melakukan kegiatan positif, yaitu merenovasi kawasan umbul. Dia berharap setelah proses renovasi selesai, objek wisata sudah dapat dibuka kembali.

Baca juga: Boyolali Gelar PTM, Guru Harus Hadir di Sekolah Sebelum Siswa Datang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya