SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Obat herbal sudah sangat dikenal lama di beberapa negara seperti China, semenanjung Arab dan Indonesia. Obat-obatan tersebut mendapat kepercayaan masyarakat turun-temurun. Buktinya, obat herbal berupa jamu berlimpah di negeri kaya sumber daya alam ini. Masyarakat Indonesia sangat dekat dengan obat yang berbahan tumbuhan. Kini, pemerintah menggunakan obat herbal dalam penanganan pasien.

Menurut dokter umum Puskesmas Pembantu I Colomadu, dr Siti Mahfudah, pengertian obat herbal yang dikembangkan pemerintah saat ini mengarah pada produk jamu asli Indonesia yang berasal dari tanaman. Yang dimanfaatkan dari tanaman berkhasiat itu mulai akar, batang, kulit batang, daun, buah hingga biji buah. Tawangmangu, Karanganyar adalah salah satu tempat di Soloraya yang menjadi sentral obat herbal.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Sumber daya alam melimpah, tinggal pengolahannya yang perlu ditingkatkan. Semoga bisa jadi salah satu sentral obat herbal tingkat nasional,” tutur Siti saat ditemui Espos di Puskesmas Pembantu I Colomadu, Karanganyar, Selasa (13/3).

Siti menjelaskan, pada 2010 lalu, Kementerian Kesehatan melakukan penelitian saintifikasi jamu. Gayung bersambut, ia dan petugas medis lainnya mengikuti pelatihan soal obat herbal tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Tujuan pelatihan tersebut, tuturnya, memberikan wawasan tentang jamu yang kualitas dan khasiatnya sangat bagus untuk kesehatan. Kualitas jamu tidak kalah dengan obat-obat herbal dari luar negeri seperti China maupun Arab. “Kami dikenalkan bahwa metode ketimuran juga tak kalah dengan metode Barat, jamu harus jadi tuan di negeri sendiri,” ujar dia.

Selain kemampuan dalam memahami obat herbal, juga dilakukan sejumlah penelitian terhadap pasien yang berkunjung ke tempatnya.

Saat itu ada empat formula obat herbal yang diteliti yaitu formula untuk pengobatan gula, hipertensi, asam urat dan kolesterol. Empat formula tersebut diberikan kepada pasien yang bersedia menggunakan obat tersebut. Satu paket formula terdiri dari tujuh pak untuk tujuh hari. Selama empat pekan, banyak pasien yang mengaku kondisinya lebih baik, badan menjadi bugar.

“Tidak ada yang mengeluh efek samping, malah mereka merasa lebih enak di badan, tidur lebih nyenyak dan buang air lancar,” tutur Siti.

Khasiat obat herbal atau jamu tersebut memang tidak secepat obat kimia karena proses penyembuhan berlangsung secara perlahan dan teratur. Penurunan kadar gula dalam darah juga turun secara pelan, dengan efek berupa badan lebih bugar dan merasa lebih sehat dibanding sebelumnya.

Salah satu perbedaan obat herbal dengan obat kimia adalah kandungan zat di dalam obat tersebut. Jika dalam obat kimia hanya ada zat tertentu yang bekerja to the poin, pada obat herbal terdapat banyak zat yang juga memengaruhi kondisi tubuh lainnya. “Ada contoh pasien terkena gula darah, kolesterol dan hipertensi. Saya berikan formula untuk antikolesterol. Setelah empat pekan, rupanya tidak hanya kolesterol yang turun tapi juga tekanan darah dan kadar gula ikut turun,” tutunya.

Meski telah diakui berkhasiat, obat herbal belum bisa digunakan untuk program Jamkesmas. Sehingga, ia belum bisa memberikan resep obat herbal untuk pasien Jamkesmas secara cuma-cuma. “Biaya satu paket Rp20.000. Jika pasien Jamkesmas membayar, saya yang salah. Jika tidak membayar, juga tidak tepat karena tidak terkaver. Saya harap segera ada regulasi yang mengatur tentang obat herbal agar dapat dikover Jamkesmas,” katanya.

Meski demikian, masyarakat yang menginginkan empat jenis formula tersebut dapat memesan ke puskesmas dengan biaya Rp20.000 per paket.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Sinopsis dan Daftar Pemain Badarawuhi di Desa Penari, Ada Teror Siluman Ular

Sinopsis dan Daftar Pemain Badarawuhi di Desa Penari, Ada Teror Siluman Ular
author
Nugroho Meidinata Selasa, 16 April 2024 - 14:08 WIB
share
SOLOPOS.COM - Film Badarawuhi di Desa Penari. (Instagram/kknmovie)

Solopos.com, SOLO — Sinopsis Badarawuhi di Desa Penari banyak bikin penasaran publik mengingat film horor satu ini baru saja tayang di bioskop pada Kamis (11/4/2024). Apalagi film ini bakal secara resmi tayang di Amerika Serikat dengan judul Dancing Village: The Curse Begins.

Film garapan sutradara Kimo Stamboel ini merupakan prekuel dari KKN di Desa Penari (2022) yang telah ditonton lebih dari 10 juta orang di Indonesia. Kimo Stamboel sendiri pernah menyutradarai Bunian (2004), Dreadout (2018), Ratu Ilmu Hitam (2019), Ivanna (2022), Jailangkung: Sandekala (2022), dan Sewu Dino (2023).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Beberapa aktor dan aktris ternama bermain di film ini, di antaranya Aulia Sarah, Maudy Effrosina, Jourdy Pranata, Claresta Taufan, Moh Iqbal Sulaiman, Ardit Erwandha, Diding Boneng, Aming Sugandhi, Dinda Kanya Dewi, hingga Bimasena.

Koran Solopos

Mengutip sinopsis Badarawuhi di Desa Penari di laman resmi Lembaga Sensor Film (LSF), film ini mengisahkan tentang Mila (Maudy Effrosina) yang sangat sedih dan khawatir akan ibunya yang sakit keras dan tidak bisa diobati secara medis.

Seorang paranormal menyarankannya mencari obat ke desa penari di Jawa Timur. Ditemani sepupunya, Yuda (Jourdy Pranata), dan sahabatnya, Arya (Ardit Erwandha), Mila nekat pergi ke desa itu. Di tengah perjalanan mereka tersesat, dan meminta seorang penduduk lokal, Jito (M. Iqbal Sulaiman) untuk mengantarkan mereka ke desa penari.

Banyak keanehan dan kejanggalan di desa itu, termasuk mendapatkan teror dari siluman ular Badarawuhi (Aulia Sarah).

Emagazine Solopos

Untuk sinopsis Badarawuhi di Desa Penari secara lengkap, Anda bisa menyaksikan film ini di bioskop kesayangan mulai Kamis (11/4/2024).

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Parpol Mulai Menjaring Bakal Calon Bupati Bantul, Ini 3 Nama Kandidat dari PKS

Parpol Mulai Menjaring Bakal Calon Bupati Bantul, Ini 3 Nama Kandidat dari PKS
author
Jumali , 
Abdul Jalil Selasa, 16 April 2024 - 13:57 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemilu/Pilpres. (freepik)

Solopos.com, BANTUL – Penjaringan calon bupati dan wakil bupati Bantul mulai dilakukan oleh partai politik. Selain menjaring bakal calon kandidat dari internal partai, partai politik juga kini lebih aktif untuk melakukan penjajakan koalisi dengan partai politik lain.

Salah satunya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini tengah melakukan penjaringan calon kandidat bupati dan wakil bupati Bantul di internal partai.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ketua DPD PKS Bantul, Agung Laksono, mengatakan berbagai langkah telah dilakukan oleh partainya menjelang pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Bantul pada 27 Agustus 2024.

Salah satunya adalah melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul di tingkat internal partai.

Koran Solopos

“Hasilnya mengerucut ke tiga kandidat bakal calon dari internal. Ketiga kandidat bakal calon tersebut adalah Amir Syarifudin, Arif Rahman Hakim dan saya sendiri, Agung Laksmono. Tapi ini masih sebatas bakal calon dari hasil penjaringan internal yang nantinya kami bawa dalam survei elektabilitas,” kata Agung, Selasa (16/4/2024).

Setelah mendapatkan tiga nama bakal calon internal, Agung mengaku nantinya pihaknya akan melakukan tahapan berupa survei elektabilitas. Survei ini menjadi salah satu bagian penting sebelum menentukan bakal calon mana nantinya yang akan diusung pada Pilkada Bantul.

“Selain itu, komunikasi dengan elemen masyarakat dan partai lainnya juga terus kami intensifkan usai Lebaran. Karena memang belum ada pengerucutan nama siapa nanti yang akan kami usung,” lanjutnya.

Emagazine Solopos

Oleh karena itu, Agung menyatakan sampai saat ini pihaknya juga belum bisa mengungkapkan nama-nama kandidat di luar internal partai yang masuk dalam radar kandidat bakal calon yang disurvei.

Disinggung terkait komunikasi dengan salah satu bakal calon Bupati, Untoro Hariadi, Agung mengaku sampai saat ini masih terus berjalan. Apalagi, Untoro bukan orang baru bagi PKS.

“Kalau Mas Untoro kan kemarin kita juga bergabung dalam tim pemenangan Amin [Anis Baswedan-Muhaimmin Iskandar] di Pilpres. Jadi komunikasi nonformal juga terus dilakukan. Tapi prinsipnya itu baru sebatas komunikasi awal,” ucap Agung.

Interaktif Solopos

Sementara Sekretaris DPC PDIP Bantul Hanung Raharjo mengatakan kooordinasi awal terkait dengan mekanisme penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul pada Pilkada 2024 kemungkinan akan digelar pekan ini.

Selain itu, PDIP Bantul juga masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan DPW PDIP DIY dan DPP PDIP terkait penjaringan bakal calon yang akan disurvei elektabilitas dan diusung pada Pilkada Bantul.

Oleh sebab itu, Hanung mengaku belum bisa mengungkapkan lebih jauh nama-nama kandidat bakal calon yang akan disurvei dan diusung pada Pilkada Bantul.



“Untuk komunikasi dengan partai lain, sejauh ini kami tetap melakukan komunikasi,” ucap Hanung yang juga Ketua DPRD Bantul tersebut.

Sementara Bupati Bantul sekaligus Ketua DPC PKB Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan keputusan DPD Golkar Bantul memasukkan namanya dalam kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan disurvei elektabilitas adalah hak dari partai politik tersebut.

“Dan itu bisa kita pahami. Itu hak masing-masing partai. Kalau pun ada nama saya di partai tertentu itu nanti kan ada tindak lanjut,” kata Halim.

Halim mengaku sampai hari ini dirinya juga belum menerima surat panggilan dari DPP Partai Golkar terkait masuknya dirinya dalam kandidat bakal calon yang akan disurvei.

“Sampai hari ini semua partai politik ini sedang melakukan komunikasi politik,” ucap Halim.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Tiga Kader PKS Masuk Bursa Calon Bupati di Pilkada Bantul, Berikut Nama-namanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Antrean SIM di Boyolali Membeludak seusai Libur Lebaran, Mayoritas Perpanjangan

Antrean SIM di Boyolali Membeludak seusai Libur Lebaran, Mayoritas Perpanjangan
author
Suharsih Selasa, 16 April 2024 - 13:54 WIB
share
SOLOPOS.COM - Antrean pemohon SIM di Gedung Satpas Polres Boyolali pada hari pertama buka setelah libur Lebaran, Selasa (16/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi atau SIM di Satpas Polres Boyolali membeludak pada hari pertama layanan dibuka seusai libur panjang Lebaran 2024, Selasa (16/4/2024). Mayoritas pemohon mengurus perpanjangan SIM.

Pantauan Solopos.com, antrean para pemohon SIM itu memanjang hingga teras gedung Satpas. Anak muda hingga orang dewasa terlihat duduk menunggu nomor antreannya dipanggil.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Baur SIM Satlantas Polres Boyolali, Aipda Finda Hermawan, mengungkapkan jumlah pemohon SIM pada Selasa lebih ramai dibandingkan hari biasa. Herma, sapaan akrabnya, menilai kesadaran warga untuk memperpanjang dan membuat SIM telah bagus.

“Bagi warga yang masa berlaku SIM [habis] tanggal 8-15 April 2024, diberikan dispensasi perpanjangan mulai 16-20 April 2024,” jelas Herma saat ditemui Solopos.com di Gedung Satpas Polres Boyolali, Selasa (16/4/2024).

Koran Solopos

Ia menjelaskan warga yang masa berlaku SIM-nya habis setelah tanggal 15 April 2024, waktu perpanjangan SIM normal dan tidak ada dispensasi. Ketika tidak memperpanjang SIM sesuai waktunya, warga harus membuat SIM baru.

Lebih lanjut, Herma menjelaskan mayoritas warga datang untuk memperpanjang SIM dan sisanya membuat SIM baru. “Antrean tercatat hingga pukul 10.00 WIB ada sekitar 200 orang. Saat hari biasa hingga pukul 15.00 WIB biasanya 150-200 orang,” jelasnya.

Walau terdapat antrean lebih banyak dibanding biasanya, Satlantas Polres Boyolali tidak menambah jumlah personel dengan memaksimalkan pelayanan oleh anggota yang ada. Selain itu, tidak ada pula penambahan jam layanan mulai pukul 08.00 WIB-15.00 WIB.

Emagazine Solopos

Salah satu pemohon SIM yang antre, Muhammad Sidiq, mengaku sengaja membuat SIM dengan memanfaatkan uang pemberian orang tua saat Lebaran. “Saya membuat SIM mengumpulkan uang sedikit-sedikit pemberian sanak keluarga saat Lebaran, ditambah sedikit dari orang tua juga,” jelas remaja usia 18 tahun tersebut.

Ia membuat SIM C pada Selasa ini karena masih libur kuliah sehingga waktunya senggang. Selain itu, ia menginginkan membuat SIM agar merasa nyaman saat berkendara dari rumahnya di Kecamatan Musuk menuju kampus di Solo.

“Tadi sudah tes, alhamdulillah lancar. Kalau sudah memiliki SIM, saat berkendara hati menjadi tenang, tidak takut ada polisi ketika di jalan,” jelas dia.

Interaktif Solopos

Warga lain, Anindia Rukma, memperpanjang SIM pada Selasa ini karena takut terkena denda. Ia menjelaskan masa berlaku SIM-nya telah habis pada 11 April 2024 atau saat masa pelayanan SIM libur.

“Ternyata banyak sekali yang datang, antre juga lumayan. Tapi enggak apa-apa, memang sengaja hari ini izin untuk mengurus SIM,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories