SOLOPOS.COM - Rekayasa arus lalu lintas di pertigaan arah Alas Kethu. Pengendara dari arah Utara hanya bisa belok ke arah kiri. Tampak pengendara sepeda motor mencoba melawan arus, Kamis (5/5/2022). (Solopos/Muhammad D. Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Satlantas Polres Wonogiri memetakan enam titik rawan kemacetan yang ada di wilayah Wonogiri kota. Polisi pun melakukan rekayasa arus lalu lintas di enam titik tersebut untuk mengurangi kepadatan kendaraan.

Namun, ternyata sejumlah pengguna jalan yang nekat melanggar peraturan rekayasa lalu lintas. Hal ini tentu bisa memicu kemacetan di titik tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada enam titik rekayasa arus lalu lintas, yaitu di Simpang  Tiga Klampisan, Simpang Ponten, dan Simpang Pokoh. Selain itu, Simpang RSUD Wonogiri, Simpang Kerdukepik, dan Simpang Bakso Titoti.

Pantauan Solopos.com, Kamis (5/5/2022), di sejumlah titik rekayasa arus lintas memang terjadi kepadatan kendaraan. Namun tidak sampai terjadi kemacetan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ini 6 Titik Macet di Wonogiri, Polres Lakukan Rekayasa Arus Lalu Lintas

Arus lalu lintas masih berjalan lancar. Padat merayap. Hanya, masih ditemukan sejumlah pengendara sepeda motor yang nekat melanggar peraturan rekayasa lalu lintas.

Mereka memaksakan putar balik di tempat yang seharusnya tidak diperbolehkan. Bahkan beberapa ada yang melawan arus. Sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, mengatakan rakayasa arus lalu lintas di Wonogiri kota dalam rangka menjamin kelancaran bagi para pengguna jalan.

Baca Juga: Berikut Deretan Tempat Rekreasi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

“Kami menekan [potensi] adanya kemampatan kendaraan di persimpangan-persimpangan,” tutur Waluyo.

Lebih lanjut, rekayasa arus lalu lintas tersebut bersifat dinamis. Bergantung dengan kondisi volume kendaraan di kawasan Wonogiri kota. Saat ini, volume kendaraan yang masuk dan keluar di Wonogiri cukup tinggi. Maka untuk mengurangi risiko kemacetan, diberlakukan rekayasa arus lalu lintas.

Berdasarkan data Dishub Wonogiri, pada Rabu-Kamis (4-5/5/2022), kendaraan yang masuk ke Wonogiri dari pukul 07.00 WIB-07.00 WIB berjumlah 27.605 kendaraan per hari. Sedangkan kendaraan yang keluar dari Wonogiri berjumlah 40.995 per hari. Sementara, volume kendaraan tertinggi terjadi di ruas jalan Wonogiri-Sukoharjo pada pukul 17.00 WIB-18.00 WIB, Rabu (4/5/2022).

Baca Juga: Ribuan Warga Saksikan Pentas Reog Kolosal di Lapangan Waru Wonogiri

Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Marwanto, mengatakan rekayasa arus lalu lintas bertujuan untuk mengurai kemacetan di sejumlah persimpangan yang terdapat di kawasan Wonogiri kota.

“Supaya tidak terjadi penumpukan [kendaraan] di masing-masing persimpangan, maka arus lalu lintas direkayasa. Water barrier dan traffic light di tempatkan di persimpangan-persimpangan,” kata AKP Marwanto saat dihubungi Solopos.com melalui telepon Whatsapp, Kamis (4/5/2022).

Belum diketahui sampai kapan rekayasa arus lalu lintas tersebut akan terus diberlakukan. Selama volume kenadaraan masih tinggi, rekayasa arus akan terus diterapkan.

Baca Juga: Ini Penampakan Museum Karst Indonesia Wonogiri saat Dibuka untuk Umum

“Yang jelas, kalau arus lalu lintas sudah benar-benar normal, baru kita hentikan rekayasa arus. Kami belum tahu peningkatan [volume kendaraan] kapan. Apakah Sabtu atau Minggu. Pokoknya kalau sudah normal. Akan kami kembalikan normal lagi [arus lalu lintas],” ujar AKP Marwanto.

Pemberlakuan rekayasa arus lalu lintas itu dinilai efektif mengurangi potensi kemacetan. Sejauh ini, menurutnya, arus lalu lintas masih berjalan lancar meski ada kepadatan kendaraan. Tidak terjadi kemampatan arus lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya