SOLOPOS.COM - Situasi Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, saat hendak bubaran, pengendara kendaraan bermotor mulai melintas, sedangkan pengunjung masih berjalan di tengah jalan, Minggu (5/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo menerjunkan tim yang menyamar sebagai pengunjung dan berbaur dengan kerumunan untuk awasi copet selama penyelenggaraan Car Free Day atau CFD di Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (5/6/2022).

Upaya itu untuk menindaklanjuti aduan warga yang masuk ke Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kota Solo mengenai aksi copet di ajang car free day. Aduan itu antara lain disampaikan melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga menyampaikan anaknya telah kehilangan HP yang biasa digunakan untuk belajar. Pelapor tersebut menjelaskan kesedihannya serta upaya membeli HP dengan merogoh uang tabungan.

Tas yang dibawanya saat mengunjungi CFD Solo sobek diduga akibat ulah copet. “Tolong lebih dikondisikan njih, maturnuwun,” tulisnya, Minggu (29/5/2022).

Sekretaris Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, menjelaskan tidak ada aduan copet ke Satpol PP Solo sejauh ini. Namun ia mengatakan memang ada aduan ke Diskominfo SP.

Baca Juga: Tambeng! Sudah Diingatkan, Masih Ada Saja Pengunjung CFD Solo Merokok

Untuk mengantisipasi copet serta pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT), Satpol PP menerjunkan tim tertutup yang bertugas dengan berpakaian biasa dan menyamar sebagai pengunjung mulai Minggu (5/6/2022). “Tim tertutup berpakaian preman seperti orang main. Kemudian tugas mereka berinteraksi, melebur di dalam keramaian CFD,” katanya kepada Solopos.com.

Menurutnya, ada empat personel yang diterjunkan Satpol PP Solo untuk mengawasi copet dari simpang empat Purwosari sampai simpang empat Ngapeman. Lalu ada dua personel di Ngapeman sampai Gladag.

Lapor Polsek

“Hari ini belum ada laporan copet,” jelasnya. Didik mengatakan tim akan bertindak cepat begitu mendapati copet di CFD. Jika ditemukan pencopet akan dilaporkan kepada Polsek terdekat.

Baca Juga: Rugikan Banyak Orang, Ini Kronologi Lengkap Geger CFD Solo Gegara Hoaks

Didik menjelaskan simpang empat Ngapeman sampai Purwosari rawan copet karena kondisinya paling padat. Orang yang bergaya dengan menunjukkan barang berharga bisa menjadi sasaran empuk pencopet. “Bawa barang secukupnya atau lebih aman taruh tas di depan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, warga yang menikmati kuliner di tikar atau tempat yang disediakan pedagang kaki lima (PKL) harus menyimpan HP atau barang berharganya. Makan sambil ngobrol tanpa mengawasi barang berharga rawan dicopet.

Ditanya apakah Satpol PP Solo kerap menemukan dompet kosong di jalur CFD, Didik mengatakan belum menerima laporan namun bisa saja Dinas Lingkungan Hidup yang menemukan saat membersihkan jalur CFD.

Baca Juga: Sandal Pun Kehilangan Pasangannya di CFD Solo Saat Geger Menara Ambruk

Didik menambahkan semula tugas Satpol PP Solo berfokus mengawasi zona steril PKL serta keamanan CFD dengan menerjunkan tim pengamanan statis dan mobile dengan sepeda. Namun kini juga mengawasi copet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya