SOLOPOS.COM - Ilustrasi LP Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. (Antara)

Solopos.com, CILACAP — Pulau Nusakambangan yang masuk wilayah administratif Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dikenal angker dan penuh misteri. Konon, Pulau Nusakambangan adalah ibu kota wilayah yang dihuni makhluk halus di tanah Jawa.

Hal tersebut disampaikan Dr Purwadi M.Hum yang menjabat sebagai Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA). Dia menyebut Nusakambangan yang kini dikenal sebagai tempat tahanan kelas kakap sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lapas itu sudah menjadi rumah tahanan bagi narapidana kelas berat sejak Cilacap masih bernama Kadipaten Donan yang berdiri pada 17 Januari 1678. Dalam cerita pedalangan, kawasan itu disebut sebagai Nusa Kambana, Nusa Barambang, Watu Masigid, Sela Marsigid, atau Dhandang Mangore. Sedangkan dalam cerita wayang purwa, kahyangan Nusa Kambana digambarkan begitu wingit nan seram.

Baca juga: Bukit Nirbaya, Saksi Bisu Eksekusi Mati di Nusakambangan

Ibu Kota Makhluk Halus

Purwadi menyebut penguasa Nusa Barambang adalah Bethari Durga yang bergelar Sang Hyang Pramoni yang mendiami istana Watu Masigid. Sebuah istana yang gemerlap karena dibangun dengan bahan serba emas.

“Beberapa literatur kesusasteraan menamakan dia Bethari Durga Umayi. Sementara Keraton Surakarta Hadiningrat memberi sebutan Sang Hyang Bathari Kalayuwati,” ujar Purwadi seperti dikutip dari Kagama.co, Selasa (4/1/2022).

Kala itu Nusa Barambang menjadi ibu kota dan pusat dari wilayah yang dihuni makhluk halus di seluruh tanah Jawa. Purwadi mengatakan, lelembut di setiap kabupaten wajib tunduk pada perintah Sang Hyang Pramoni Durga.

Baca juga: Pesona Wisata Nusakambangan Timur: Mistis, Eksotis, Historis

Mereka yang tunduk di antaranya adalah: Jin Balabatu di Blambangan Banyuwangi, Buta Locaya si penguasa Kediri, Sidagori di Pacitan, dan Klenthing Mungil yang mendiami Magetan. Ada juga Jin Abur-abur yang tinggal di Madiun, Kala Jangga di Malang, serta Pilang Putih di Cepu Blora.

“Semua pemuka makhluk halus tiap tahun sowan ke Nusa Kambangan untuk caos glondhong pengareng-areng, peni peni raja peni, guru bakal guru dadi,” tutur Purwadi.

Baca juga: Asale Nusakambangan Jadi Rumah Tahanan Kelas Kakap

Selain para pemuka makhluk halus, Keraton Solo setiap tahun menyelenggarakan upacara wilujengan negera Maesa Lawung di Alas Krendha Wahana. Upacara ini ditujukan untuk menghormati Bethari Durga.

“Persembahan buat Bathari Kalayuwati berwujud daging mentahan. Karena wadya bala atau pasukan dari kahyangan Nusa Kambana terdiri dari brekasakan bersiung dan bertaring. Prajurit Nusa Berambang merupakan raksasa makhluk halus yang tidak kasat mata,” terang pria asal Nganjuk, Jawa Timur ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya