SOLOPOS.COM - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai KPK resmi dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN) pada Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kamis (9/12/2021). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai KPK resmi dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN) pada Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kamis (9/12/2021).

Dilansir dari unggahan akun TikTok @yp_212, terlihat Novel Baswedan dan kawan lainnya telah tiba di suatu Gedung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari penyidik KPK, sekarang jadi PNS di Polri,” tulis dalam video tersebut, dikutip, Jumat (10/12/2021).

Dalam tayangan itu, Novel Baswedan mengenakan kemeja putih yang dilapisi jaket hitam beserta dasi hitam dan celana panjang hitam.

Tampak dirinya juga menyapa dengan melambaikan tangan ke kameramen yang meliputnya Diketahui Novel Baswedan dkk usai dilantik akan mengikuti pendidikan terlebih dahulu di Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan Polri (Pusdikmin Lemdikpol), Bandung, Jawa Barat.

“Gimana rasanya ya?, yang biasa menyidik sekarang ngurusi administrasi,” tulis dalam video tersebut.

Unggahan tersebut mengundang banyak komentar warganet. Banyak yang bingung Novel menjadi PNS di Polri.

Baca Juga: Novel Baswedan Kembali ke Polri Tapi Bukan sebagai Polisi 

“Perasaan dia kan lulusan AKPOL kok sekarang malahan masuk PNS Polri,” ujar warganet @deviliasusanti6.

“Pak Novel dari polisi jadi penyidik terus jadi PNS Polri,” ujar warganet lain @mone_r2.

Novel Baswedan lahir pada 22 Juni 1977. Novel lulus dari SMA Negeri 2 Semarang pada tahun 1996, kemudian menyelesaikan pendidikannya di Akademi Kepolisian pada tahun 1998.

Sebelum bergabung sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2007, ia adalah anggota Polri dari tahun 1999 hingga 2014.

Novel menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu sejak 2004 hingga 2005. Ia kemudian ditugaskan di Bareskrim Mabes Polri selama dua tahun, dan pada Januari 2007 ditugaskan sebagai penyidik untuk KPK.

Novel mengakhiri tugasnya di Polri dan kemudian menjadi penyidik tetap KPK sejak tahun 2014.

Sejak saat itu, Novel berpartisipasi dalam penyelidikan berbagai kasus besar yang ditangani oleh KPK. Novel turut serta dalam menyelidiki kasus suap yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin pada tahun 2011; kasus korupsi Wisma Atlet terkait SEA Games 2011 yang menyeret anggota DPR, Angelina Sondakh; serta kasus suap cek pelawat yang melibatkan Nunun Nurbaeti dalam proses pemilihan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia yang terjadi pada tahun 2004.

Kasus Besar

Novel juga terlibat dalam penyelidikan kasus suap dalam beberapa perkara pilkada yang melibatkan Hakim Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar pada tahun 2013.

Pada 5 Oktober 2012, sejumlah polisi dari Kepolisian Bengkulu mendatangi gedung KPK untuk menangkap Novel atas kasus penganiayaan tersangka pencurian sarang walet saat ia bertugas sebagai Kasatreskrim di Polres Bengkulu pada tahun 2004.

Kasus tersebut pada akhirnya dihentikan setelah permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terlebih setelah laporan Ombudsman yang mendapati beberapa kejanggalan terkait pemrosesan kasus penganiayaan yang dituduhkan terhadap Novel.

Pada tahun 2014, Novel memutuskan mundur dari Polri dan menjadi penyidik tetap KPK setelah perintah Mabes Polri yang menarik kembali seluruh penyidik yang berasal dari kepolisian.[1]

Pihak kepolisian membuka kembali kasus penganiayaan yang dituduhkan terhadap Novel pada tahun 2015, walaupun penyelidikan sudah dihentikan sejak 2012.

Novel tidak memenuhi panggilan Polri untuk pemeriksaan kasus tersebut pada Februari 2015, terlebih dengan perintah Plt. Ketua KPK Taufiequrachman Ruki kepada Novel untuk tidak memenuhi panggilan Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya