SOLOPOS.COM - Foto capture video, Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Capture video/Antonio Tarigan)

Novel Baswedan ditangkap kemarin dan dibawa ke Bengkulu. Pimpinan KPK pun bertindak.

Solopos.com, JAKARTASolopos.com, JAKARTA — Penyidik KPK Novel Baswedan sedang dibawa kembali Jakarta. Sebelumnya dia dibawa ke Bengkulu untuk mengikuti rekonstruksi namun Novel menolak. “Pesawat sudah mengudara,” kata kata kuasa hukum Novel, Asfinawati di Jakarta, Sabtu (2/5/2015), yang dilansir Detik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pesawat bertolak sekitar pukul 14.00 WIB. Asfinawati mendapatkan informasi itu dari rekan sesama pengacara Novel, Muji Kartika Rahayu. Hari ini, Muji mendampingi Novel selama di Bengkulu.

Berdasarkan informasi dari Muji, pesawat milik Polri yang membawa Novel ini akan mendarat di landasan udara Pondok Cabe, Jaksel. “Katanya mendarat di Pondok Cabe,” ujar Asfinawati.

Selama di Bengkulu, Novel Baswedan hanya tertahan di ruang VIP Bandara. Padahal sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan penangkapan Novel untuk kepentingan rekonstruksi yang dia perankan sendiri. Upaya menghadirkan Novel dalam rekonstruksi gagal karena Novel menolak.

Sementara itu, tiga pimpinan KPK hari ini mendatangi Mabes Polri. Ketiga pimpinan KPK itu yakni Taufiequrrachman Ruki, Indrianto Seno Adji, dan Johan Budi SP.

Kehadiran pimpinan KPK ke Mabes Polri diyakini terkait kasus yang menimpa Novel Baswedan yang hingga kini belum dilepaskan polisi dan masih berada di Bengkulu. Novel dikenal sebagai penyidik senior KPK dan berperan dalam berbagai operasi besar lembaga antirasuah tersebut.

Dilaporkan Okezone, Sabtu (2/5/2015), ketiga pimpinan KPK saat ini berada di ruangan rapat utama Mabes Polri di Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan. Belum ada keterangan resmi yang diberikan pihak KPK dan Polri kepada wartawan terkait pertemuan antara pimpinan dua lembaga penegak hukum tersebut.

Sebelumnya, para pimpinan KPK menyatakan pasang badan terhadap Novel Baswedan. Kemarin, para Plt. Pimpinan KPK mengancam akan mengundurkan diri jika upaya mereka meminta penangguhan penahanan Novel Baswedan tidak digubris Polri. Mereka menilai ada kepentingan lebih besar ketimbang menahan penyidik KPK itu.

“Dalam konteks penahanan Novel Baswedan, ini bukan soal Novel atau KPK, tapi Novel adalah bagian dari lembaga KPK. Jadi menjadi taruhan bagi kami, kredibilitas pimpinan KPK untuk memimpin lembaga ini,” kata Plt. Wakil Ketua KPK, Johan Budi, dalam konferensi pers di Gedung KPK yang disiarkan langsung sejumlah stasiun TV nasional, Jumat (1/5/2015).

Johan Budi pun menegaskan dia dan rekannya akan menyerahkan mandat dari Presiden Jokowi yang mengangkat mereka sebagai Plt Pimpinan KPK. “Ini adalah salah satunya menyerahkan [mandat ke Presiden]. Saya kira tidak hanya Pak Anto [Indriyarto Seno Adji], tapi juga yang lain,” kata Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya