SOLOPOS.COM - Wakapolres Sukoharjo, Kompol Teguh Prasetyo, menyaksikan bonsai dalam kontes bonsai di Desa Karangwuni, Weru, Sukoharjo, Kamis (16/6/2022). (Istimewa-Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Ratusan bonsai ditampilkan dalam kontes bonsai yang digelar Polres Sukoharjo bareng Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Sukoharjo di Desa Karangwuni, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Bonsai-bonsai itu harganya beragam mulai Rp1 juta hingga Rp20 juta.

Wakapolres Sukoharjo, Kompol Teguh Prasetyo, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan kontes bonsai yang merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Bhayangkara dilaksanakan di halaman Masjid Al Hadi, Dusun Ngampas, Desa Karangwuni, Weru, sejak 14 Juni hingga 19 Juni 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan dengan adanya kontes itu, kepolisian ingin membantu pemerintah dalam akselerasi pemulihan ekonomi akibat wabah pandemi Covid-19. “Event ini untuk memperingati Hari Bhayangkara sekaligus salah satu upaya membangkitkan ekonomi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama bisnis bonsai,” kata dia, Kamis (16/6/2022).

Dalam kesempatan itu, Wakapolres meminta agar masyarakat yang berkunjung ke lokasi kontes bonsai tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Mereka wajib memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air di area kontes bonsai.

Hal ini dilakukan guna mencegah persebaran Covid-19 di Sukoharjo. “Kasus Covid-19 kembali melonjak kendati belum signifikan. Saya mengimbau agar jangan mengabaikan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah,” ujar dia.

Baca juga: Peringatan HUT Bhayangkara, Ratusan Bonsai Dipamerkan di Sukoharjo

Sementara itu, Ketua Panitia Kontes Bonsai, Hanafi, mengatakan antusiasme pehobi dan pembudidaya tanaman bonsai untuk mengikuti kontes cukup tinggi. Bahkan,  lanjut dia, ada beberapa kolektor bonsai yang turut berpartisipasi dalam event tersebut.

Mereka tak hanya berasal dari Sukoharjo, melainkan daerah lain di Soloraya seperti Klaten. Dikatakan Hanafi, jumlah bonsai yang diikusertakan dalam kontes sekitar 467 pohon. “Kontes ini digelar sebagai ajang silaturahmi penghobi, petani, pembudidaya hingga kolektor bonsai di Kabupaten Makmur,” ungkap dia.

Dia menambahkan kontes ini juga diharapkan dapat menumbuhkan penggemar bonsai dan meramaikan perbonsaian di kancah nasional. Di sisi lain, pihaknya juga ingin lebih mengenalkan seni bonsai kepada masyarakat dan juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca juga: Sehari 40 Ekor Kambing, Ini Istimewanya Tengkleng Mbak Diah Sukoharjo

Bonsai, menurut Kamus Besar Bahasia Indonesia (KBBI) daring yang diakses Kamis (16/6/2022), berarti tumbuhan kerdil atau tanaman yang dikerdilkan, diperoleh dengan menanamnya dalam pot dengan cara tertentu misalnya pot dangkal, pemangkasan akar dan cabang, pemupukan terkendali, dan sebagainya.

Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai.

Pembuatan bonsai, mengutip laman wikipedia, memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Pohon yang paling umum dibonsai adalah berbagai spesies pinus. Namun ada banyak sekali tanaman tropis yang telah dicoba dan ternyata cocok untuk dibonsai, di antaranya asam jawa, beringin, cemara udang, waru, dan jambu biji.

Baca juga: Kenapa Bonsai Harganya Mahal?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya