SOLOPOS.COM - Salah satu icon Kabupaten Sragen. (Abdul Jalil)

Ekspedisi Tol Trans Jawa

Solopos.com, SRAGEN -- Ekspedisi Tol Trans Jawa yang digelar Solopos Group bekerja sama dengan Jasa Marga secara resmi dimulai Rabu (28/4/2021). Ekspedisi yang berlangsung hingga Minggu (2/5/2021) itu memotret perkembangan sejumlah daerah yang dilewati jalur Tol Trans Jawa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ekspedisi ini secara resmi diberangkatkan oleh Presiden Direktur Solopos Group, Arif Budisusilo, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, dan Asisten I Setda Sragen Tugiyono mewakili Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Ada dua tim yang diberangkatkan untuk menelusuri Tol Trans Jawa yaitu tim barat dengan rute Solo-Jakarta dan tim timur dengan rute Solo-Probolinggo. Tim timur yang akan memotret perkembangan daerah di wilayah Solo hingga Probolinggo terdiri atas Abdul Jalil, Oriza Vilosa, dan Damar Sri Prakoso.

Setelah diberangkatkan dari Griya Solopos, Rabu pagi, tim timur langsung menelusuri kawasan sekitar Bandara Adi Soemarmo. Di kawasan ini terpantau adanya integrasi transportasi yang menghubungkan langsung ke Kota Solo, seperti kereta bandara dan Batik Solo Trans (BST).
Setelah itu, tim timur masuk ke entrance atau Gerbang Tol Bandara Adi Soemarmo. Pada siang itu, lalu lintas di jalan tol tersebut terlihat lengang. Area kanan-kiri jalan tol masih dipenuhi hamparan persawahan.

Gedung Sapi Ndhekem menjadi icon Kabupaten Boyolali. (Abdul Jalil)

Selanjutnya, tim keluar dari Exit Tol Boyolali dan kemudian melihat perkembangan Kabupaten Boyolali. Tim kemudian melihat gedung ikonik, Lembu Sora atau yang lebih dikenal dengan sapi ndhekem, di kompleks perkantoran terpadu Pemkab Boyolali. Di gedung ini, ada sejumlah orang yang sedang berfoto-foto di dekat patung sapi jumbo itu.

Investasi

Tim kemudian melanjutkan perjalanan menuju arah timur, Kabupaten Sragen. Di kabupaten ini, tim tidak hanya menelusuri jalanan di tol Sragen-Ngawi tetapi juga memotret geliat aktivitas masyarakat di Pasar Bunder, Sragen. Padatnya aktivitas di pasar tradisional terbesar di Sragen ini menjadi gambaran nyata geliat perekonomian Bumi Sukowati.

Asisten I Setda Kabupaten Sragen Tugiyono mengatakan pembangunan infrastruktur jalan tol sangat berpengaruh besar terhadap pembangunan perekonomian di Sragen. Dari jalan tol Solo-Ngawi sepanjang 51 km, sekitar 36 km melalui wilayah Kabupaten Sragen.

Tugiyono menuturkan dampak pembangunan tol secara ekonomi salah satunya meningkatkan investasi di Sragen. Dalam catatan Pemkab Sragen, sebelum jalan tol diresmikan pada 2017, nilai investasi yang masuk di Sragen senilai Rp1,6 triliun. Namun, setelah jalan tol diresmikan, pada 2020, nilai investasi tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp1,98 triliun.

"Ada kenaikan angka investasi sekitar 19,26% pada 2020. Peningkatan tersebut selain didukung keberadaan jalan tol, juga memang didukung teknologi informasi. Kami juga aktif promosi," jelas dia.

Tim ekspedisi tol Trans Jawa saat berada di kawasan exit tol Pungkruk, Sragen. (Damar Sri Prakoso)

Tugiyono menyampaikan saat ini sudah ada dua investor dari Surabaya yang ingin menanamkan modalnya di Sragen. Selain investor lokal, juga ada investor dari Korea Selatan yang akan menanamkan modalnya di Sragen.

"Sebenarnya masih ada satu lagi investor dari China yang ingin masuk. Tapi karena Covid-19, sehingga rencana kunjungannya dibatalkan," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya