Solopos.com, MAGELANG -- Buntil adalah panganan tradisional yang sangat terkenal di dataran Jawa. Jika pada umumnya buntil berbentuk gumpalan berisikan campuran makanan yang dibalut dengan menggunakan daun papaya, maka di Magelang dapat ditemukan buntil yang memakai daun talas sebagai pembungkus isiannya.
Melansir situs jatengprov.go.id, Minggu (30/5/2021), buntil daun talas menjadi salah satu makanan khas tradisional Magelang yang rasanya tidak kalah enak dengan buntil daun papaya. Untuk membuat daun talas, orang Magelang biasanya memilih daun talas yang masih muda.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sedangkan untuk isiannya bisa berupa parutan kelapa, udang asin, dan biji petai. Pembuatan makanan berbahan dasar sayuran sangat mudah dan hanya memerlukan peralatan dapur yang sederhana. Buntil daun talas yang sudah siap santap biasanya disajikan bersama kuah santan berisikan cabe dan rempah lain sehingga menciptakan warna kemerahan.
Baca Juga : Batu Besar Ini Adalah yang Tersisa dari Erupsi Merapi
Melansir Suara.com, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat buntil daun talas di antaranya 2 daun talas sebagai pembungkus, sedangkan untuk isiannya ada; 6 sdm kelapa parut muda, 3 sdm teri atau irisian daging, atau udang,(sesuai selera), 3 butir bawang merah (dihaluskan), 3 siung bawang putih (dihaluskan), 1 ruas kencur (dihaluskan)r, 4 buah cabai (dihaluskan), gula dan garam secukupnya.
Pengolahannya, daun talas dicuci bersih dan direbus dengan daun jambu biji dan garam sampai setengah matang. Campur semua bahan isian buntil dan masak sampai semua rasa merata. Ambil selembar daun buntil, isi dengan isian buntil lalu gulung dan lapisi daun buntil dengan daun buntil di bagian luar.
Untuk kuah, tumis bahan yang sebelumnya dihaluskan sampai harum, kemudian masukan santan dan air lalu tunggu hingga mendidih dan matang. Saat akan menyajikan, buntil disiram dengan kuah santan dengan racikan bumbu yang sudah disebutkan sebelumnya dan siap untuk disantap.
Baca Juga : Kelenteng Ini Jadi Cikal Bakal Budaya Tionghoa di Magelang
Hidangan buntil ini juga bisa disantap dengan menggunakan lauk pendamping, seperti ikan pindang, lalapan biji kacang panjang dan sambal bawang. Karena termasuk makanan basah dan bersantan, buntil daun talas ini kurang tepat untuk oleh-oleh karena ketahanannya hanya sampai beberapa jam saja.
Buntil daun talas merupakan makanan tradisional yang mampu bertahan di tengah-tengah makanan kekinian yang makin marak dan menjamur. Dalam Bahasa Jawa, ‘buntil’ berasal dari kata ‘until-until’ yang berarti ‘diikat-ikat.’ Sehingga makanan ini terlihat seperti bungkusan yang diikat.
Makanan ini cocok bagi penyuka makanan bersantan dan pedas serta asam yang berasal dari daun buntil. Jika sedang berada di Magelang, makanan ini tidak susah untuk didapatkan karena biasanya dijual oleh warung-warung nasi kaki lima. Harganya pun sangat terjangkau antara Rp3.000 hingga Rp5.000.