SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JADAH BAKAR--Lies, membakar jadah bakar di perapian. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

Solopos.com--Makanan yang satu ini memang sederhana. Tapi kenikmatan menjadi spesial jika disantap di tempat yang tepat. Ya, makanan yang dimaksud adalah jadah bakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini adalah makanan yang menjadi ikon kawasan Selo, Boyolali. Di dekat Pasar Selo, bisa dijumpai beberapa warung kecil yang menyajikan kuliner jadah bakar tersebut.

Walaupun kesannya sederhana, ternyata banyak orang dari kota lain yang datang ke Selo hanya untuk berburu jadah bakar.

Apa bedanya jadah bakar di Selo dengan di tempat lain? Yang membuat berbeda adalah makanan pendampingnya. Jadah bakar di Selo biasanya disajikan bersama dengan serundeng, yaitu parutan kelapa yang dibumbui gula Jawa.

Tekstur jadah Selo juga berbeda dengan di tempat lain, lebih kenyal dan lembut ketika dikunyah. Biasanya jadah baru dibakar di atas tungku arang ketika ada pembeli yang pesan. Jadi jadahnya masih panas, sehingga sangat cocok disantap di tengah cuaca Selo yang dingin menusuk tulang.

Salah satu penjual jadah bakar di Selo, Lis, mengatakan, pembuatan jadah supaya bisa lembut seperti itu memerlukan waktu sekitar lima jam.

Dia selalu berusaha menjaga supaya kualitas makanan yang disajikannya selalu terjaga, supaya langganannya tidak berpaling. Menurutnya pembeli setianya banyak yang berasal dari kota lain, seperti Solo.

“Beberapa petinggi hotel di Solo sering mborong jadah di sini ketika mereka kedatangan tamu dari Jakarta atau kota lain. Tapi kalau seperti itu, belinya jadah yang belum dibakar, nanti baru dibakar di sana. Pernah juga saya diajak bekerja sama dengan orang Solo, yang katanya mau jual jadah bakar di sana. Tapi jadah bakar seperti ini ya enaknya di makan di Selo. Kan suasananya beda,” tutur Lis, ketika dijumpai Espos, beberapa waktu lalu.

Setiap biji jadah bakar dijual dengan harga Rp 1.500, benar-benar murah meriah. Jadah yang belum dibakar bisa tahan hingga lima hari jika disimpan di lemari pendingin, sedangkan serundengnya bisa bertahan hingga sebulan.

Kenikmatan menyantap jadah bakal berlipat ganda jika cuaca di Selo sedang dingin-dinginnya. Jadi, silakan mencoba lezatnya jadah bakar Selo, sembari menikmati pemandangan indah lereng Merapi.

(Yus Mei Sawitri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya