SOLOPOS.COM - Para pengunjung diawasi aparat Satpol PP saat beraktivitas di Night Market Sukowati yang menempati Jl. Diponegoro Sragen, Sabtu (8/5/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sepanjang 1 km Jalan Diponegoro Sragen dimanfaatkan menjadi pusat kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bumi Sukowati. Jalan tersebut disulap menjadi Night Market atau Pasar Malam Sukowati itu.

Jalan yang sebelumnya sepi dengan aktivitas ekonomi, setiap Sabtu sore hingga malam hari ramai dengan aktivitas ekonomi dari 100 unit UMKM di Sragen. Puluhan, bahkan ratusan pengunjung berdatangan ke lokasi night market.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelolaan pasar malam itu diserahkan kepada sebuah event organizer (EO) yang dibentuk oleh pedagang sendiri. EO tersebut diberi nama IQ Event Organizer Sragen yang dipimpin Tri Nugroho.

Baca juga: Di Lapangan atau Masjid? Begini Aturan Salat Id di Sragen

Wakil Ketua IQ Event Organizer Sragen, Hari Suriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (8/5/2021), mengatakan geliat ekonomi pelaku UMKM di night market itu menunjukkan tren positif. Karena pendapatan pedagang meningkat sejak dari pertama dibuka hingga direlokasi ke Jl. Diponegoro Sragen ini.

“Dulu waktu pertama buka kendala ada di lokasi yang hanya bisa menampung 65 UMKM dan pengunjung kurang leluasa karena hanya 370 meter. Setelah pindah ke Jl. Diponegoro Sragen lebih leluasaan karena panjang jalan hampir 1 km. Pada hari kedua sempat ada kendala jaringan listrik tetapi sudah teratasi pada pembukaan hari ketiga,” jelasnya.

Pendamping UMKM dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Agus Riyanto, menyampaikan pemantauan pendapatan UMKM di night market. Yakni dilakukan dengan pengisian google link yang diisi oleh pedagang sendiri.

Pertumbuhan Ekonomi

Dia mengatakan dari pengisian google link ternyata tren pendapatan mereka meningkat. Dari awalnya Rp26 juta pada hari pertama menjadi Rp69 juta pada hari ketiga.

“Mereka itu juga sudah membentuk komunitas yang bernama Komunitas UMKM Bumi Sukowati (Kobis). Kalau saya hanya membantu mereka. Saya memantau mereka sejak buka sampai tutup. Setiap kegiatan, saya yang membuat laporan kepada Plh. Bupati Sragen beserta usulan. Termasuk perkembangan protokol kesehatan juga kami laporkan. Harapannya night market ini tetap dipertahankan,” ujarnya.

Baca juga: Pemdes Padas Klaten Sulap Bekas Sekolah Jadi Kafe, 3 Bulan Balik Modal!

Dia menekankan protokol kesehatan harus ditaati para pedagang night market. Selain itu pedagang juga ikut mengingatkan pengunjung supaya tidak berkerumun. Namun, yang namanya pengunjung memang susah untuk bisa menghindari kerumunan.

Pelaksana Tugas (plt.) Asisten I Setda Sragen, Tugiyono, melihat tujuan Pemkab Sragen untuk menumbuhkan geliat ekonomi di Jl. Diponegoro Sragen itu ternyata berhasil. Tugiyono optimistis dengan geliat ekonomi itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sragen secara positif karena pada 2020 berada di -1,81%.

“Senin besok akan kami evaluasi pelaksanaan night market dengan mengumpulkan pihak-pihak terkait, terutama dalam penerapan protokol kesehatan. Kami menyadari terkait protokol kesehatan itu tidak semudah yang diomongkan. Apalagi saat mendekati momentum Lebaran, pengunjung diperkirakan membeludak. Sehingga kesiapan petugas dalam penerapan protokol kesehatan harus dioptimalkan,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya