SOLOPOS.COM - Ilustrasi mendengkur (Liputan6.com).

Solopos.com, SOLO — Ngorok atau mendengkur saat tidur lelap sering kali dianggap wajar dan tak berbahaya oleh sebagian orang. Padahal mendengkur bisa menjadi pertanda seseorang mengalami gejala penyakit Obstructive Sleep Apnea (OSA).

Penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas ini kerap dialami penderita obesitas dan juga mereka yang memiliki leher pendek serta lebar. Jika penyakit ini tak segera ditangani dengan baik akan berpengaruh terhadap kesehatan jantung maupun paru-paru. Bahkan dalam beberapa kasus, jika gangguan ini kian parah bisa berujung pada kematian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gaya Rambut Kak Seto Curi Perhatian, Ternyata Ini Rahasianya

Ekspedisi Mudik 2024

Gejala OSA akan terlihat ketika seseorang terlelap tidur. Di tengah tidur, penderita biasanya ngorok dan terbangun tiba-tiba karena kaget. Hal ini terjadi karena ada sumbatan di saluran pernapasan atas yang berakibat henti napas dalam waktu singkat.

"Aliran udara melalui jalur sempit otomatis akan nyaring suaranya [terjadi ngorok] dibanding yang dilalui benda yang lebar tidak ada penyempitan. Suatu saat akan macet dan reaksi pertama orang tersebut akan terbangun dengan rasa kayak tercekik lehernya," jelas Vicky Eko N.H., Dokter Spesialis THT RSUD dr. Moewardi Solo ketika dihubungi Solopos.com pada Rabu (9/12/2020).

Tampil dengan Alis Super Tebal, Pria Viral Jogja Widodo Redmi Kini Terima Endorse

Selain ngorok saat tidur, ada gejala-gejala lain yang muncul ketika orang tersebut terkena OSA. Berikut ini di antaranya:

1. Mengantuk Berlebihan di Siang Hari

Seseorang yang mengidap OSA akan merasa mengantuk di siang hari. Hal ini disebabkan kualitas tidur pada malam hari yang menurun karena terjadi tidur yang terputus-putus akibat sumbatan di saluran pernapasan atas. Gejala satu ini pernah terjadi kepada salah satu pasien Vicky.

"Saya pernah ada kasus, pria umur 35 tahun beratnya 120 kg. Leher pendek dan besar amandelnya. Yang dirasakan dia dan keluarganya saat dia nyetir, begitu di perempatan menunggu sedikit pasti ketiduran ngorok kenceng. Ada beberapa orang yang ekstremnya seperti itu. Ini terjadi karena kualitas tidur berkurang," ungkap Vicky.

Penerima Bantuan Subsidi Upah Termin Kedua Capai 90%, Kamu Sudah Terima?

2. Mendengkur

Secara klinis, kebanyakan pengidap OSA memiliki gejala mendengkur saat tidur. Mendengkur merupakan kunci diagnosis utama untuk memutuskan orang tersebut terkena OSA atau tidak. Gejala mendengkur ini diikuti dengan episode tidak bernafas (apnea) dan paling sering muncul saat posisi tidur terlentang.

Libur Akhir Tahun di Jogja yang Aman, Enaknya ke Mana Ya?

3. Gejala Malam

Tak hanya ngorok saat tidur, orang yang mengidap OSA juga akan mengalami gerakan motorik yang tidak normal, mimpi buruk, perasaan sesak napas pada malam hari, hingga sulit untuk tidur.

Cegah Klaster Perkantoran, Dokter Reisa Minta Pekerja Bawa Bekal dari Rumah

4. Gejala Siang

Gejala lain yang dialami pasien OSA pada siang hari dapat berupa nyeri kepala, merasa tidak segar saat bangun, perubahan perilaku, penurunan konsentrasi, depresi, cemas, impotensi, dan penurunan libido. Semua gejala ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pengidap OSA.

Biar Anak Mau Makan Sayur, Ahli Ungkap Rahasianya

Perlu diketahui, ada dua alternatif untuk pengobatan pasien dengan penderita OSA. Pertama, melalui obat-obatan maupun diet dan kedua bisa dengan melakukan operasi.

"Kita lihat penyebabnya. misalnya obesitas perlu minimal diet. Kalau dia ada kelainan lain, misalnya di daerah langit-langit dan amandel besar, perlu dioperasi. Pengobatan ini minimal akan mengurangi gejala-gejala tersebut," tambah dia.

Kamu Alami Hal Ini? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Daya Tahan Tubuh Lemah

Bagi kalian yang mengalami gejala-gejala di atas dan ingin berkonsultasi atau memeriksakan diri, bisa mengunjungi Poliklinik THT RSUD dr. Moewardi Solo yang berlokasi di Jl. Kolonel Sutarto No. 132 Jebres setiap hari Senin-Kamis mulai pukul 07.00-15.30 dan Jum’at pukul 07.00-14.00.

Ada pilihan klinik reguler dan klinik Paviliun Cendana. Cek aplikasi E-Patient di HP di Android kamu untuk memastikan jadwalnya. Poliklinik THT ini dilayani oleh dokter-dokter berkompeten yang siap memberikan solusi atas gangguan penyakit yang kalian alami.

Artikel ini hasil kerjasama Bank Jateng dengan RSUD dr. Moewardi Solo.

Tak Hanya Olahraga, Ini Rahasia Anak Muda Tetap Bugar Selama Pandemi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya