SOLOPOS.COM - Anak-anak bermain air yang menggenangi viaduct Gilingan, Solo, Minggu (2/10/2016). Genangan akibat hujan deras tersebut berasal dari luapan Kali Anyar. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Lilik bersama istrinya, masih ingat betul banjir yang terjadi di sekitar Viaduk Gilingan, Jl Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Solo, sekitar 30 tahun silam, tepatnya masa 1980-an. Rumah mereka hanya berjarak tiga meter dari viaduk yakni di Kampung Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Kampung itu berada di sisi selatan Jl A Yani. Dari teras rumahnya, Lilik dapat melihat kendaraan yang melintas di bawah lintasan rel kereta api. Bahkan posisi rumahnya berdampingan dengan rel kereta api di sebelah timurnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia telah menempati rumah tersebut bahkan sebelum menikah. Saat itu sekitar 1980 ia ingat ada banjir yang cukup besar terjadi di sekitar viaduk. “Tahun 1980-an kurang lebih, 1983 atau 1984, sampai sana airnya [depan CPM Gilingan],” tuturnya saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (8/6/2022).

Saat itu, ketinggian air banjir di Viaduk Gilingan, Solo, mencapai lebih dari dua meter. Air banjir meluap hingga ke teras rumahnya. “Lebih dari dua meter. Wong sampai masuk rumah saya ini. Saya kan tinggal di sini,” imbuhnya.

Selama ini, viaduk Gilingan kerap banjir saat diguyur hujan deras sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Kondisi ini disebabkan posisi ketinggian drainase lebih rendah dibanding sungai di dekatnya.

Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Jawab Soal Viaduk Gilingan Kerap Banjir, Ini Katanya

Selain itu, istri Lilik, Yuni, mengatakan kerap kali banjir juga disebabkan adanya sampah dan dedaunan yang menyumbat aliran air. “Karena kotoran-kotoran itu. Ya sampah, ya daun, biasane tersumbat. Kalau itu bersih ya enggak parah banjirnya. Tapi ya karena hujannya juga deras ya,” tuturnya.

Rencana Rehab

Dalam Buku II Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kota Solo 2017, terekam pula peristiwa banjir hebat di Viaduk Gilingan pada 2016. Tampak air menggenangi akses masuk viaduk Gilingan Solo.

Kejadian serupa juga terjadi 2021. Pada Minggu (7/3/2021) pukul 14.00 WIB, beberapa ruas jalan di Kecamatan Banjarsari, Solo, tergenang air setinggi 30 sentimeter hingga 90 sentimeter termasuk Viaduk Gilingan.

Baca Juga: Siap-Siap! Viaduk Gilingan Solo Bakal Ditutup Total Selama Proses Rehab

Arus lalu lintas di kawasan Jl Ahmad Yani pun sempat terpaksa dialihkan untuk menghindari genangan air di viaduk Gilingan. Rencana perbaikan viaduk yang legendaris tersebut sebenarnya sudah pernah dilontarkan pada 2014-2015. Anggarannya sudah disanggupi oleh Pemprov Jateng yang sekitar Rp26 miliar.

Namun, rencana itu tak terealisasi karena terkendala pembebasan lahan. Rehab viaduk Gilingan kala itu yakni memperdalam jalan sehingga memenuhi syarat ketinggian antara jalan dengan jalur rel menjadi 4,2 meter dari ketinggian yang ada 3,4 meter. Selain itu direncanakan ada pelebaran jalan yang memakan lahan warga.

Kali ini, rencana perbaikan viaduk Gilingan kembali muncul sebagai bagian dari proyek strategis nasional pembangunan rel layang Simpang Joglo, Solo. Belum ada kepastian kapan perbaikan viaduk akan dilakukan, namun menurut informasi dikerjakan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya