SOLOPOS.COM - Asal mula Covid-19 masih menarik diteliti. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SLEMAN – Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman mengalami lonjakan drastis pada Kamis (15/7/2021). Dilaporkan Tim Satgas DIY dari sebanyak 2.706 kasus baru Covid-19 sebanyak 901 kasus berasal dari Sleman. Jumlah tersebut merupakan kasus harian tertinggi yang sampai saat ini.

Lonjakan kasus tersebut, kata Kelapa Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo salah satunya disebabkan tracing massif. Dilakukan puskesmas di Sleman kepada warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Selain itu, angka penularan virus Corona di Sleman memang sangat tinggi meskipun sedang digelar PPKM Darurat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Efek PPKM Darurat kalau diterapkan secara konsisten dan ketat, baru akan terlihat setelah tanggal 17 Juli, bahkan mungkin akhir Juli,” kata Joko kepada Harian Jogja, Kamis (15/7).

Baca juga: Kabar Duka, Belasan Transpuan di Jogja Meninggal Gegara Ini

Sementara, target testing di Sleman memang tinggi. Setiap hari, Dinkes menargetkan testing sebanyak 2712 tes per hari. “Saat ini penularan virus sudah masuk tahap community transmission. Sehingga semakin banyak yang ditracing, semakin banyak yang ketemu positif Covid-19 di Sleman,” tandasnya.

Sementara dalam dua hari, Senin (12/7) hingga Selasa (13/7) malam Posko Layanan Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 BPBD Sleman menguburkan setidaknya 98 jenazah. Satu di antaranya jenazan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Sleman.

Baca juga: Warga Sleman Kesulitan Ekonomi Dijamin Dana Pengaman Sosial

Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 Sleman

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Makwan menjelaskan dari 98 jenazah yang dimakamkan, 25 jenazah meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebanyak 56 pemakamam dilakukan pada Senin (12/7) dan tiga pemakaman dilanjutkan pada Selasa (13/7).

Dari jumlah tersebut, tim menerima permohonan pemulasaraan jenazah sebanyak 20 kali. Sebanyak 18 jenazah merupakan pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan dua kasus lainnya, meninggal di jalan. Satu jenazah meninggal di jalan Pasar Jangkang Ngemplak dan satu jenazah lainnya berstatus ODGJ yang meninggal di tepi jalan, Berbah.

“Yang jenazah ODGJ positif Covid-19, pemulasaraannya dilakukan di RS Bhayangkara. Untuk yang meninggal di jalan Pasar Jangkang, rumah pasien tidak jauh dari pasar itu,” kata Makwan, Selasa (13/7).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya