SOLOPOS.COM - Kondisi jalan penghubung Majenang-Karanganom-Baleharjo di Kecamatan Sukodono Sragen yang rusak cukup parah, Selasa (23/2/2021). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Fenomena jeglongan sewu atau jalan rusak tidak hanya muncul di ruas jalan provinsi yang menghubungkan Solo-Purwodadi, tetapi juga berada di Sukodono, Sragen, Jawa Tengah.

Ruas jalan yang mengalami kerusakan parah itu merupakan jalur yang menghubungkan Majenang-Karanganom-Baleharjo. Warga sekitar pun menyebut jalanan yang rusak parah itu dengan istilah objek wisata jeglongan sewu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (23/2/2021), kerusakan jalan cukup parah terlihat di setelah gapura masuk Desa Karanganom. Jalan alternatif menuju wilayah Purwodadi itu dipenuhi lubang dengan genangan air. Hanya kendaraan roda dua yang terlihat melintasi jalan itu. Kendaraan roda empat rata-rata memilih jalur lain demi menghindari jalan rusak itu.

Baca juga: Ada Kasus Malapraktik, Wabup Sragen Ancam Tutup Pengobatan Alternatif Tak Berizin!

Genangan air berada tepat di tengah jalan dengan diameter berbeda mulai sekitar 1-1,5 meter. Di jalan sepanjang sekitar 700 meter itu, ada sekitar 10 genangan air dengan kedalaman yang bervariasi.

“Saat kami tahu kondisi jalan seperti itu, saya ragu mau terus melaju atau balik kanan. Sebab, saya tidak tahu kedalaman genangan air itu seberapa. Takutnya mobil saya terperosok dan tak bisa jalan. Karena mobil saya tidak bisa putar balik, akhirnya mau tidak mau saya menerjang genangan air itu. Ternyata memang cukup dalam,” ujar Hartono, pengemudi kendaraan roda empat asal Geyer, Grobogan, kepada Solopos.com di lokasi jeglongan sewu Sukodono, Sragen.

Baca juga: Survei LSI: Ganjar Pranowo Kandidat Capres 2024 Terkuat dari PDIP

Munawwar, warga Karanganom, Sukodono, mengatakan jalan penghubung Majenang-Karanganom-Baleharjo itu kali terakhir diperbaiki pada masa Bupati Agus Fatchur Rahman. Sejak saat itu, jalan tersebut belum tersentuh bantuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian permukaan beton jalan sudah rusak dan muncul genangan air. Kondisi kerusakan jalan itu makin parah setelah datangnya musim hujan di akhir 2020 lalu.

“Statusnya jalan kabupaten. Sudah lama rusak, tapi tak kunjung diperbaiki. Sekarang kerusakan jalan bertambah parah. Banyak yang menyebut itu sebagai wisata jeglongan sewu. Informasinya sudah ditinjau dan akan diperbaiki. Tapi, kapan waktunya belum tahu,” papar Munawwar.

Baca juga: Kisah Klasik Geronjalan Jeglongan Sewu di Jalan Solo – Purwodadi: Rasanya Hadeehh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya