SOLOPOS.COM - Ruang kelas SD Klaling 2 di Jekulo, Kabupaten Kudus, Jateng, yang kondisinya memprihatinkan. (Murianews.com)

Solopos.com, KUDUS — Siswa Sekolah Dasar (SD) 2 Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mungkin selalu diliputi perasaan waswas saat belajar di ruang kelasnya. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah itu yang memprihatinkan.

Betapa tidak, bangunan sekolah SD 2 Klaling di Kudus itu sudah memprihatinkan karena rusak. Langit-langit bangunan itu, atau plafon sudah jebol. Kondisi paling parah itu terlihat di ruang kelas I sekolah dasar tersebut. Bahkan, dua bambu penyangga diterapkan untuk menambah kekuatan atap ruang kelas itu supaya tidak ambrol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati demikian, ruang kelas itu hingga kini masih dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Para siswa dan guru pun diliputi perasaan waswas, terutama saat hujan deras mengguyur.

Baca juga: Tak Kapok! Ganjar Kembali Beri Bantuan ke Kader PDIP

“Sebenarnya kami waswas, apalagi kalau hujan terus kami takut juga. Dulu pernah dipindah [kegiatan belajar mengajar] di halaman masjid. Tapi, karena tidak efektif dan setelah ada pembelajaran tatap muka terbatas, kami taruh lagi di ruang kelas,” ujar Kepala SD 2 Klaling, Kusriyah, dikutip Murianews.com, Senin (17/1/2022).

Kondisi atap yang nyaris jebol itu rupanya tidak hanya terjadi di ruang kelas I. Kondisi serupa juga tampak di ruang kelas IV dan V. Beberapa plafon terlihat sudah jebol, meski tidak separah ruang kelas I.

Kusriyah mengatakan kondisi plafon yang rusak itu sebenarnya bukan hanya terjadi di satu atau dua ruangan. Kerusakan juga terjadi di hampir seluruh ruang kelas, seperti plafon rusak, dinding rapuh, dan kusen yang rapuh.

“Kondisinya sudah seperti ini [rusak], sejak saya tugas di sini tahun 2018. Tapi memang kali ini lebih parah tambah rusak lagi,” ujarnya.

Baca juga: Banyak Sekolah Rusak, Jateng Siapkan Rp289,9 M

Pihak sekolah selama ini, sudah berupaya melakukan perawatan ringan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Anggaran itu digunakan untuk memperbaiki plafon hingga perawatan genting yang pecah.

“Seperti di teras itu kami sudah ada yang ganti plafonnya, genteng yang bocor kami ganti,” ujarnya.

Pihaknya juga telah mengajukan proposal untuk perbaikan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus pada 2019 lalu. Meski demikian, permintaan itu terkesan lambat direspon karena hingga saat ini langit-langit di ruang kelas itu masih belum diperbaiki. Total ada tiga kelas yang diusulkan perbaikan, yakni kelas I, kelas V, dan kelas VI.

“Kami buat proposal pada 2019 dan tahun 2020 sudah diverifikasi. Informasinya akan diperbaiki pada 2022 ini,” ujar Kusriyah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya