SOLOPOS.COM - Kondisi di dalam salah satu bus bumel trayek Solo-Jogja. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah perusahaan otobus (PO) bus bumel trayek Solo-Jogja gulung tikar. Kini tinggal lima PO saja yang masih bertahan melayani penumpang setia dengan jumlah belasan dalam sekali jalan.

Kepala Urusan Lalu Lintas Terminal Tirtonadi Solo, Sunardi, sampai saat ini, bus Solo-Jogja yang beroperasi tinggal lima PO dari sebelumnya 11 PO. Sunardi mengakui banyaknya PO yang gulung tikar tak lepas dari ketatnya persaingan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang yang masih aktif ada lima PO, yang masih jalan. Itu pun dulunya ada belasan unit, sekarang tinggal dua, empat, tujuh unit,” terangnya saat ditemui Solopos.com di Kantor Terminal, akhir pekan lalu.

Berdasarkan data Terminal Tirtonadi, Solo, ada 11 PO bus Solo-Jogja yang pernah beroperasi yakni Langsung Jaya, Baker, Srimulyo, Suharno, Pratama Mulya, Langen Mulyo, Putra Jaya, Merdeka, Antar Jaya, Sedya Utama, dan Jaya Putra.

Dari 11 PO yang pernah beroperasi itu, kata Sunardi, lima PO yang masih bertahan, yakni Langsung Jaya (4 unit bus), Sedya Utama (7 unit bus), Suharno (7 unit bus), Putra Jaya (2 unit bus, dan Jaya Putra (2 unit bus). Total bus bumel Solo-Jogja yang beroperasi dari lima PO itu 22 unit.

Baca juga: Bus Bumel Solo-Jogja Masih Punya Pelanggaan Setia, Siapa Mereka?

Penumpang Setia

Kini, rata-rata sekali jalan bus tersebut hanya mengangkut paling banyak belasan penumpang. Mereka adalah penumpang setia yang masih mengandalkan moda transportasi tersebut.

Salah seorang sopir bus Sedya Utama, Purwanto, 49, saat diwawancarai Solopos.com di Terminal Tirtonadi Solo, akhir pekan lalu, membenarkan kini hanya mengandalkan penumpang setia.

Penumpang setia itu adalah para pedagang pasar yang mencari rezeki di Solo. Selain pedagang pasar, sebagian dari warga asli Klaten, Prambanan, yang bermobilitas di rute Solo-Jogja.

“Yang naik ini ya kebanyakan langganan lama, jarang ada anak muda, rata-rata sudah pada kenal semua, pedagang-pedagang pasar sini yang rumahnya Klaten, Prambanan, masih ikut [naik bus Sedya Utama],” ucap pria asal Polanharjo, Klaten, itu.

Pantauan Solopos.com, bus Sedya Utama sudah dilengkapi AC untuk pendingin kabin. Hal itu berbeda dengan bus bumel Solo-Jogja lainnya, Langsung Jaya, yang tidak dilengkapi fasilitas AC.

Baca juga: Potret Lawas Terminal Tirtonadi: Kandang Bus Hidung Panjang – Bumel

Bus satu ini juga menjadi alternatif bagi penumpang di kisaran umur 30 tahu ke atas. Rata-rata penumpangnya tidak banyak membawa barang berat.

Sopir bus bumel Langsung Jaya rute Solo-Jogja, Mujianto, mengatakan masih bertahan di tengah gempuran bus ber-AC dengan pelanggan setianya meski jumlah tinggal sedikit.

“Kalau dibandingin sama bus-bus lain yang sudah AC ya kami memang kalah. Kalah sama bus lintas kota [bus AKAP]. Sekali narik itu ya cuma delapan orang, itu kami ada dua unit sehari,” ucapnya kepada Solopos.com.

PO Langsung Jaya masih bertahan melayani rute Solo-Jogja meski hanya mengangkut 8-10 penumpang sekali jalan. Mujianto mengatakan, tidak ada pilihan lain di saat keadaan yang minim lapangan pekerjaan seperti ini, selain menerima kondisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya