SOLOPOS.COM - Pria yang mengaku jadi korban begal di Cepogo, Boyolali, Siswadi (tengah), beristirahat di kamarnya ditemani ayah dan anaknya Senin (25/4/2022).(Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Polisi mengungkapkan motif yang mendasari Siswadi, 32, warga Panderejo, Desa Paras. Kecamatan Cepogo, Boyolali, nekat merekayasa cerita bahwa dirinya menjadi korban aksi begal.

Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, saat dihubungi Solopos.com pada Rabu (27/4/2022) malam, mengungkapkan motif Siswadi berbohong karena terlilit utang dan harus segera melunasinya. “Sementara dia tidak punya uang,” ungkap Kapolsek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan, Siswadi yang beberapa hari lalu mengaku menjadi korban begal di Jalur Solo-Selo–Borobodur (SSB), tepatnya barat SPBU di Jelok, Cepogo, mengaku merekayasa cerita terkait pembegalan itu.

Pengakuan Siswadi terkait rekayasa aksi begal itu Solopos.com dapatkan dari video yang beredar di grup wartawan pada Rabu sore.

“Saya Siswadi menyatakan bahwa kejadian pada hari Rabu tanggal 20 April tahun 2022 di Jalan Boyolali-Magelang tepatnya Desa Pule, Kecamatan Cepogo, telah menjadi korban begal dan kejadian itu tidak benar, itu cuma rekayasa saya,” kata dia dalam video itu.

Baca juga: Rampas HP & Uang, Ini Kronologi Aksi Begal di Jalur SSB Cepogo Boyolali

Selanjutnya, Siswadi meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan tidak akan mengulangi lagi. “Sekali lagi saya minta maaf. Demikian klarifikasi dari saya tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” urai Siswadi.

Kapolsek Cepogo mengonfirmasi kebenaran video berisi pengakuan Siswadi itu. “[Video tersebut] benar, rencananya akan kami sampaikan ke Polres,” kata AKP Agung Setiawan.

Pesan di Grup WA

Sebelumnya, beredar pesan di grup-grup WhatsApp tentang aksi pembegalan di Jalur SSB, tepatnya di barat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Randu, Jelok, Cepogo, Boyolali, pada Rabu (20/4/2022) malam. Dalam pesan yang beredar di grup WhatsApp tersebut disebutkan kejadian sekitar pukul 18.30 malam dan terlihat korban seorang laki-laki dewasa.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Desa Jelok, Suparno. Ia mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah Desa Jelok. “Lokasinya di barat pom bensin dan kejadian sekitar setengah tujuh malam. Informasinya korban orang Desa Paras. Yang diambil setahu saya handphone sama apa kurang tahu persis,” ujar Suparno saat dihubungi Solopos.com Kamis (21/4/2022) pagi.

Baca juga: Prank Massal! Pria Cepogo Boyolali Ngaku Merekayasa Jadi Korban Begal

Diwawancarai terpisah, Kepala Desa Paras, Ari Yuwono, membenarkan kabar warganya yang menjadi korban pembegalan di daerah Jelok, Cepogo. “Korban bernama Siswadi, rumahnya di Dusun Panderejo, umurnya sekitar 30 tahunan,” kata dia.

Ia menjelaskan saat kejadian, Siswadi dalam perjalanan pulang ke rumahnya dan melihat orang yang sepeda motornya macet. “Jadi awalnya mau menolong, tapi malah dibegal itu. [Korban] Diminta HP sama uangnya,” kata dia.

Sementara itu, Siswadi yang dijumpai Solopos.com di rumahnya di Paras, Senin (25/4/2022), mengaku saat dirinya tengah menaiki sepeda motor tiba-tiba ditendang dari oleh dua orang tak dikenal yang juga mengendarai sepeda motor. Akibatnya, dia jatuh kemudian tak sadarkan diri. Saat siuman, uang Siswadi senilai Rp1,8 juta raib.

“Setiap pekan saya dapat Rp300.000, itu saya kumpulkan enam pekan niatnya untuk kebutuhan Lebaran tapi malah kapesan [mendapat musibah], ya bagaimana lagi?” kata Siswadi saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya