Solopos.com, SOLO — Komunitas Solo Thrift Day menggelar acara Gebyar Ramadan Tirtonadi Solo Thrift Day atau awul-awul. Bertempat di Convention Hall Tirtonadi, mereka mewadahi masyarakat atau UMKM yang ingin menjual barang second original berkualitas.
Acara dimulai sejak Rabu (13/4/2022) hingga Minggu (17/4/2022) pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. Khusus Jumat (15/4/2022) dimulai pukul 13.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Pengunjung bisa ngabuburit di lantai atas Terminal Tirtonadi Solo sambil nyari barang awul-awul untuk berlebaran. Menurut salah satu panitia, Andre, 27, ada 120 tenant yang mengikuti acara itu. Peserta berasal dari Soloraya, Ngawi, dan Salatiga.
Baca Juga: Pameran Awul-Awul Tirtonadi Solo Diklaim Sedot Puluhan Ribu Pengunjung
“Peserta mayoritas dari Soloraya, ada juga dari luar seperti Salatiga bahkan Ngawi, Jawa Timur,” ucapnya saat diwawancarai Solopos.com di Convention Hall Tirtonadi, Jumat (15/4/2022).
Andre dan kawan-kawannya ingin mewadahi pelaku usaha maupun masyarakat awam meningkatkan perekonomian mereka yang terpuruk akibat pandemi. Mereka mewujudkannya dengan menggelar event Solo Thrift Day.
Dalam acara jual beli produk awul-awul di Tirtonadi Solo tersebut, masyarakat bisa menjual pakaian bekas mulai dari celana, kaus, setelan, hingga sepatu original dengan kualitas terbaik.
Baca Juga: Tak Hanya Pameran Awul-Awul, Ini Sederet Acara Keren di Tirtonadi Solo
Harganya pun bervariasi mulai dari Rp25.000 hingga Rp100.000 dapat tiga potong pakaian. Sedangkan sepatu dibanderol mulai dari Rp125.000 per pasang. Peserta asal Sragen, Luthfi, 28, menjual barang thrift koleksinya dari SMA.
“Kemeja dan kaus ini dari koleksiku waktu masih SMA, punya temen-temen, dan saudara yang sudah tidak terpakai. Kualitasnya masih bagus dan layak pakai,” ungkapnya.
Pedagang Untung Besar
Selama tiga hari menjual produk thrift di Tirtonadi, Solo, Luthfi meraup keuntungan hingga Rp1.500.000. Menurutnya, kebanyakan pembeli cari kemeja flanel, celana, kaus jarang laku.
Baca Juga: Pengusaha Cantik Ini Kritik Pameran Awul-Awul di Tirtonadi Solo
“Sudah tiga hari ini bisa dapat Rp1.500.000. Itu sudah lumayan banyak daripada jualan di online. Kalau di online paling laku cuma satu dua pieces,” tambahnya.
Peserta lain, Rani, 26, antusias menjadi tenant di acara itu. Ia mengaku sudah tiga kali meraup keuntungan dua kali lipat dari keikutsertaan di Thrift Day atau jual beli awul-awul di Tirtonadi Solo dibanding menjualnya di online.
“Untungnya banyak kalau ikut event, pengunjungnya juga lebih banyak. Pertama kali nyoba waktu di HTC, dan antusias masyarakatnya bagus, hampir 40% dari seluruh daganganku terjual. Kalau online susah lakunya, paling banyak lima potong dalam sebulan,” katanya saat ditemui Solopos.com saat di stannya.
Baca Juga: Mau ke Pasar Awul-Awul Solo? Ini Trik Berbelanja Barang Bekas
Pembeli asal Manahan, Tiara, 20, tertarik dengan harga yang ditawarkan Rp100.000 mendapat tiga potong baju. “Yang paling menarik bagiku di sini Rp100.000 dapat tiga baju, dan kualitasnya masih bagus, jahitannya masih rapi,” ujar mahasiswi UNS Solo itu.
Pantauan Solopos.com, pengunjung Gebyar Ramadan Tirtonadi Solo Thrift Day mayoritas siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.