SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara-Wisnu Adhi)

Solopos.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menilai disiplin masyarakat soal protokol kesehatan Covid-19 turun di masa new normal akhir-akhir ini. Kemungkinan hal itu karena istilah new normal disalah artikan.

"Rata-rata soal keprotokolan sekarang mengalami decline yang cukup tajam, karena gegap gempita new normal baru itu banyak diartikan seperti sebelum Covid-19, gitu," kata Ganjar di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Kamis (9/7/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar berharap seluruh kepala daerah di Jateng tetap waspada apa pun status kerawanannya. Ia menegaskan saat ini meningkatkan disiplin masyarakat menjadi pekerjaan rumah yang penting untuk pemerintah daerah selama new normal.

Ekspedisi Mudik 2024

WNA Prancis Cabuli 305 Anak Jakarta sejak Desember 2019

"Perlu protokol kesehatan yang tinggi. Maka nampak-nampaknya, disiplin ini masih jadi PR besar kita. Kenapa kemudian Kota Semarang Raya saya minta untuk melakukan pembatasan kegiatan masyarakat [PKM], itu karena kalau kita tidak mau melakukan pencegahan itu, orang merasa biasa-biasa saja," jelas Ganjar.

Ia mencontohkan situasi kesadaran protokol kesehatan yang menurun adalah di Simpang Lima Semarang ketika Minggu pagi. Ganjar mengatakan wali kota sudah bagus meniadakan car free day (CFD), namun kenyataannya warga tetap datang.

 

Disiplin

"Pak Hendi [Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi] sudah melakukan tindakan yang bagus, tidak ada CFD. Tapi faktanya kemarin saya cek nggak bisa. Tapi ketidakdisiplinan ini mesti ditingkatkan dengan aturan yang lebih ketat. Kalau perlu apa? Ya ditutup ruas-ruas jalan itu, jam malamnya diketatkan lagi, istilah Pak Jokowi itu sekarang saatnya direm bukan digas," tandasnya.

Buang Limbah di Bengawan Solo, Perusahaan Ini Terancam Ditutup

Ganjar menjelaskan dalam new normal ini pihaknya terus berkomunikasi soal disiplin masyarakat dengan kepala daerah. Salah satunya Jepara yang kini kasus corona-nya meningkat.

"Bisa tangani? Apa tindakannya? Apa kekurangannya? Kalau sulit telepon saya agar kita bisa melakukan backup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya