SOLOPOS.COM - Benteng Vastenburg. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mewanti-wanti perantau agar tidak mudik pada momentum libur panjang akhir tahun ini. Imbauan itu disampaikan menyikapi lonjakan kasus Covid-19 yang mendekati angka 2.500 hingga penghujung November 2020.

Pihaknya bahkan tengah menyiapkan rumah karantina di Beteng Vastenburg guna mengisolasi para perantau yang nekat mudik. Nantinya para perantau itu wajib menjalani karantina selama paling tidak sepekan sebelum pulang ke kampung halaman di Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Imbauan ini tetap berlaku meski pemerintah pusat resmi sudah merevisi libur panjang Natal dan Tahun Baru lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri.

“Kalau libur panjang dihapus, ya, masih agak aman, tapi ‘kan tetap tidak menjamin, mereka tidak pada ke Solo. Makanya kami minta Natalan dan Tahun Baru di kota masing-masing saja tidak usah ke Solo dulu, di sini angkanya lagi tinggi. Kami enggak menggelar perayaan [Tahun Baru] apapun,” kata dia, kepada wartawan, Senin (30/11/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali Tewaskan 10 Orang Sekeluarga Asal Pekalongan Masih Samar

Rudy, sapaan akrab walikota, mengaku rumah karantina di Beteng Vastenburg tidak akan senyaman di Dalem Joyokusuman, Grha Wisata, maupun Dalem Priyosuhartan. Fasilitas di rumah karantina Nataru hanya sekadarnya, dengan bunk bed layaknya barak. Beteng Vastenburg diprediksi memuat hingga seribuan orang.

“Grha Wisata dipakai Asrama Brimob, begitu pula Dalem Joyokusuman. Sedangkan Dalem Priyosuhartan digunakan untuk karantina mandiri tenaga kesehatan yang membutuhkan,” imbuhnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal meminjam tenda dan bunk bed dari Polresta maupun Kodim 0735/Solo. Rancangan rumah karantina itu tengah dibahas bersama sejumlah instansi terkait. Pemilihan Beteng Vastenburg sebagai lokasi karantina salah satunya karena luasan tempat.

“Enggak ada pandangan lain. Mau pakai sekolah juga sudah lama tidak digunakan. Teknisnya seperti rumah karantina mudik Lebaran dulu. Nah, daripada dikarantina dua pekan, mending enggak usah mudik saja,” kata Rudy.

Terungkap! Korban Kecelakaan di Timuran Solo Ternyata Remaja Asal Jebres

Jogo Tonggo

Pemkot bakal memanfaatkan Jogo Tonggo untuk mengawasi pada pemudik. Jika mereka kedapatan pulang tanpa melalui prosedur yang ditetapkan, perangkat Jogo Tonggo yang akan melapor kepada Satgas. Penjemputan bisa dilakukan apabila mereka enggan datang mandiri ke rumah karantina.

“Ini berlaku untuk semua pemudik, ya. Walaupun membawa surat sehat atau surat bebas Covid-19 enggak akan menjamin. Mereka sehat pas cek laboratorium, tapi bisa tertular saat perjalanan,” tandasnya.

Hasil Tes Swab Covid-19 Habib Rizieq Sudah Keluar, Tapi Rahasia

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan tambahan kasus yang terus melonjak bukan hanya terjadi di Solo, tapi juga di daerah lain di Jawa Tengah.

“Akhir pekan ini, dari total tambahan kasus se-Indonesia ada 6.000-an orang, sepertiganya dari Jateng. Makanya masyarakat harus memperketat protokol kesehatan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya